DA - Part 28

2K 75 2
                                    

Sebelum nya aku minta maaf ya guys update nya lama, karena aku sibuk banget akhir-akhir ini. Jadi mohon pengertiannya ya guys☺🤧 dan kalo ada waktu luang aku pasti bakal sempatin buat apdute lagi
Oke! See you❤

☘️☘️☘️

"Lakukan yang terbaik disemua kesempatan yang kamu miliki"

☘️☘️☘️

Happy Reading✨

-

-

-

-

-

Hari ini tiba acara ulang tahun SMA Pradipta Dirgantara Pratama, semua murid-murid antusias dalam acara ini. Ada yang bernyanyi, ada yang dance, tari tradisional, pertunjukan teater, karate, dan masih banyak lagi.

Para panitia sudah datang lebih awal untuk mempersiapkan segala nya, agar selesai dengan tepat waktu.

Kelas-kelas yang lain pun tengah bersiap-siap untuk nanti menampilkan penampilan dari perwakilan masing-masing kelas mereka.

Apalagi kelas Devan dkk dan Adara dkk yang kini terlihat ramai, banyak anak-anak yang tidak sabar untuk melihat acara ulang tahun sekolah ini, ada yang masih asik berdandan dan ada yang berlari-larian didepan kelas.

"Tinggal berapa menit lagi acara nya dimulai?"Tanya Adara.

"Lima menit lagi dar"Jawab Arselia yang melihat jam ditangan nya.

Aurel yang tadi sedang mengobrol dengan Neta menoleh pada Adara.

"Dar beneran lo gak mau ikut tampil nanti?"

Adara memutar bola mata males, sudah berapa kali Aurel menyakan pertanyaan yang sama pada nya.

"Gue udah bilang dari kemaren, gue gak mau ikut, kalo lo mau. Lo aja sana"

"Lo kan tau gue gak bisa nyanyi? Nanti yang ada malah pingsan lagi dengar suara gue"Kesal Aurel, Adara hanya memutar bola mata malas. Setelah itu ia menenggelamkan wajah nya diatas meja dengan kedua tangan nya.

Devan yang sedari tadi memperhatikan gadisnya itu dari kejauhan tersenyum tipis, ia berjalan ke arah tempat duduk Adara.

Sahabat-sahabat Adara yang melihat itu pun langsung paham dan segera pindah dari sana agar laki-laki itu bisa duduk dengan Adara.

Devan menusuk-nusuk pipi Adara dengan jari telunjuk nya, membuat gadis yang tadi sedang memejamkan mata nya merasa terganggu dan langsung menoleh ke arah samping.

Deg!

Senyuman manis serta tatapan yang mana membuat perempuan mana saja menjerit saat melihat nya, tatapan lembut dengan penuh kehangatan yang diberikan Devan pada nya, laki-laki itu lalu mengusap lembut pipi nya yang kini sudah memerah akibat perlakuan dari laki-laki itu.

"Kamu sakit, Hm?"

Adara yang tadi nya mematung, gelabakan saat suara lembut itu terdengar ditelinga nya.

"G-gak" Jantung Adara semakin tidak aman, saat Devan bertanya dengan menggunakan kata 'kamu' bukan seperti biasa nya yang menggunakan 'Lo'

"Terus kenapa kya lemes gitu? Belum makan?"

Kali ini Adara hanya mampu menggeleng, membuat Devan merasa gemas melihat nya.

DEVAN & ADARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang