DA - Part 38

1.5K 57 44
                                    

"Hanya kamu satu-satu nya seseorang yang membuat aku merasa kehilangan akal, merasa semua hari tanpa kamu itu hambar, menyakiti mu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan."

-Devan Wijaya Pratama-

"Setiap orang pasti memiliki ujian didalam hidup nya, tapi tak semua orang kuat dalam menghadapi nya, mencoba untuk memendam semua yang dirasa walau dihati ingin bercerita."

-Adara Wulandari-

🖤°•°•°•°🖤


Selesai mengerjakan pekerjaan rumah, dari mencuci hingga membersihkan dapur karena Elina menyuruh nya, Adara pun segera pergi ke kamar nya.

Tapi, saat ia melewati ruang tamu tidak sengaja melihat Anton dan Elina yang sedang asik mengobrol, ia yang tidak mau mencari masalah dengan kedua orang itu pun merasa bodo amat dan melanjutkan langkah nya untuk menaiki tangga, tapi tiba-tiba...

"HEH ANAK SIALAN"Teriak Anton membuat Adara terkejut, jantung nya hampir copot mendengar suara teriakan itu, dan tidak sengaja saat ia berbalik, lengan nya menyenggol sebuah vas bunga yang berada diatas meja dekat tangga, lalu vas bunga itu pun terjatuh dan pecah berkeping-keping, membuat Adara shok setengah mati, sampai-sampai Anton dan Elina berdiri dari tempat nya.


Pranggg!


"ADARA!"

Adara langsung menoleh pada ayah nya dengan tubuh yang bergetar, sedangkan Anton? Menatap nyalang gadis itu.

"Apa yang kamu lakukan hah?!"

"A-ayah, Adara gak s-sengaja-

"DIAM KAMU!"

Anton mendorong tubuh Adara sampai gadis itu mundur beberapa langkah.

"Apa kamu sengaja memecahkan vas bunga kesayangan Lidia hah?! Jawab!"Bentak Anton semakin membuat Adara ketakutan.

"A-adara beneran gak sengaja y-yah...."Ujar nya pelan, Anton langsung mencengkram kedua pipi gadis itu.

"Kamu tau, kalo vas bunga itu sangat berarti bagi saya, tapi kenapa kamu merusak nya hah?! Kenapa?!"

"Kamu anak bodoh! Anak sialan! Kenapa saya harus mempunyai anak seperti mu hah! Dasar tidak tau diri, saya menyesal punya anak seperti mu"

Elina memegang lengan suami nya itu, berniat untuk menenangkan nya "Mas udah, kesian dia"Ujar nya lembut, mata nya melirik Adara dengan tatapan kemenangan.

"Lihat Elina ngebela kamu, seharus nya kamu bersyukur mempunyai ibu tiri seperti di-

Adara yang terus memberontak untuk melepaskan tangan ayah nya dari pipi nya pun berhasil, lalu gadis itu langsung berlari menaiki tangga takut Anton akan menghukum nya lebih parah dari sebelum nya.

Anton membelalakkan mata nya saat Adara dengan berani kabur dari nya.

"Mau kemana kamu!"Teriak Anton saat melihat Adara berlari menaiki tangga, tanpa pikir panjang ia pun mengejar Adara.

"MAS!"Panggil Elina, tapi dihiraukan begitu saja oleh Anton.

Setelah melihat Anton mengejar Adara, diam-diam ia tersenyum manis.

DEVAN & ADARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang