Happy Reading❤
Jangan lupa vote dan comment ya~
-
-
-
Hay gesss
Maaf banget yang udah nunggu lama, dan aku baru up sekarang karena aku sibuk banget kerja sampe² gak sempat buat ngelanjutin cerita ini lagi, apalgi aku sempet kehilangan akun ini dan untung nya bisa kembali lgi, buat kalian yg selalu support aku, makasih banyak ya🤗 aku harap kalian gak bakal bosen nungguin cerita ini sampai tamat nanti💙
•°•°•🦋•°•°•
-
-
-
-
-
"SUDAH BERAPA KALI SAYA BILANG, BUKAN SAYA PELAKU NYA!"
"Tapi kami menerima laporan kalau anda dibalik semua itu."
Adinata menatap dingin polisi didepan nya. "Kalian tidak mempunyai bukti tentang saya, bagaimana bisa kalian cepat menyimpulkan bahwa saya adalah pelakunya?"
Polisi itu menghela napas pelan, lalu menjawab. "Saya mempunyai seorang saksi."
Mendengar jawaban Polisi tersebut, membuat Adinata terdiam sejenak, saksi? Siapa? Pikirnya.
Lalu ia pun tersenyum sinis. "Silahkan, panggil saja. Saya tidak takut, karena memang bukan saya pelakunya."Ujarnya, dari ekspresi pria paruh baya itu terlihat tenang tanpa ketakutan sama sekali, berbeda dengan keluarganya yang lain.
Mereka semua yang mendengar itu terlihat was-was, tapi keluarga Adinata dan keluarga Wijaya tetap berpikir positif, karena mereka yakin kalau seorang Adinata tidak mungkin melakukan kejahatan keji seperti itu.
"Silahkan masuk."Panggil Polisi itu.
Deg!
"E-elina?"Gumam Adinata shok ditempatnya, bukan hanya Adinata tapi seluruh keluarganya dan keluarga Wijaya juga ikut terkejut melihatnya.
Bagaimana mungkin? Seseorang yang sudah menghilang selama bertahun-tahun kini kembali muncul? Dengan tatapan yang sangat berbeda saat menatap dirinya, Ia mengira wanita itu sudah mati. Tapi ternyata tidak, dia masih hidup.
Pria tua itu benar-benar terkejut setangah mati, dan mengapa kembalinya pertemuan mereka ditempat seperti ini?
"Apa kabar ayah? Sudah lama kita tidak bertemu."Ujar Elina dengan senyum manis tercetak diwajah cantiknya.
Adinata bisa melihat kalau senyuman itu mengandung sebuah arti, tapi apa? Ia jadi tidak mampu berbicara, saat menatap wanita dihadapannya sekarang.
"K-kenapa bisa Kau ada disini? Dan apa ini? Mengapa kau memakai baju tahanan El?"Tanya Widia, terkejut.
Elina hanya diam, menghiraukan saja pertanyaan itu, ia tetap melangkah maju.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN & ADARA
Teen FictionDevan Wijaya Pratama, cowok yang terkenal dingin tapi tampan dan memiliki sifat badboy disekolahnya, laki laki yang mempunyai kulit putih, berbadan tinggi, rahang yang tegas dan kokoh, hidung mancung, beralis tebal, bibir tebal bewarna merah alami d...