Happy Reading✨
__________•••__________"Ngapain lo nelpon gue?"Ujar Devan menjadi dingin.
'Aku mau ketemu kamu boleh...? Ada yang mau aku omongin sama kamu'
Devan terdiam, ia melirik Adara sebentar yang sedang asik memakan es krim nya.
"Ngomong disini aja"
'Gak bisa van, kita harus ketemu!' Paksa Tiara, Devan menghela napas.
"...Oke, nanti sherlok aja lokasi nya"
'Thanks van, see you...'
Tut!
Ia langsung mematikan telpon nya, entah lah setiap Devan mendengar suara lembut milik gadis itu membuat nya hampir terbawa suasana dan teringat masa lalu nya.
Devan berjalan kearah Adara sambil memasukkan handphone ke saku celana nya, ia duduk disamping gadis itu.
"Ra"Panggil Devan lembut, Adara menoleh lalu tersenyum.
"Pulang yuk, ini udah malam banget"
Ucapan yang keluar dari mulut Devan membuat senyuman manis Adara luntur seketika, gadis itu mengerucutkan bibir nya.
"Ih! Baru juga sebentar, kamu sibuk ya? Siapa tadi yang nelpon? Mama? Atau teman-teman kamu?"
Devan mengusak rambut Adara gemas, lelaki itu tersenyum tipis "Hm, aku ada urusan sebentar ra, gak papa kan? Kita pulang? Besok-besok juga masih bisa kalo kamu mau jalan-jalan lagi"
Gadis itu mengangguk, tapi masih menatap kesal Devan membuat lelaki itu terkekeh kecil "Udah dong jangan ngambek gitu, nanti janji deh aku bakal ajak kamu jalan-jalan lagi"
"Janji!"Ujar Adara riang, gadis itu tersenyum manis lagi pada Devan.
"Iya janji"Balas Devan tersenyum tipis.
***
Sesudah nya meantar Adara, Devan langsung menjalankan motor nya dengan kecepatan penuh menuju lokasi yang diberi Tiara, awal nya pun Devan terkejut kenapa bisa Tiara memilih tempat itu sebagai tempat mereka untuk bertemu?Sampai ke tempat itu, Devan mematikan motor nya. Mata nya menatap kesana kemari mencari seseorang, suasana malam ditempat itu sangat lah gelap dan dingin hanya cahaya bulan lah yang menjadi penerang nya.
Ia turun dari motor nya dan berjalan menuju danau, tempat dimana dulu ia selalu membawa Adara.
Deg!
Kaki nya berhenti melangkah saat melihat sosok gadis yang kini sedang memunggungi nya, terlihat gadis itu sedang memandangi danau dan kunang-kunang yang berlalu lalang dihadapan nya, Tubuh Devan mematung saat itu juga.
Kenapa setiap melihat gadis itu, hati nya rasa sakit sekali. Apa karena masa lalu nya? Awal nya Devan berniat untuk tidak jadi datang menemui gadis itu, tapi entah kenapa diri nya lah yang membawa nya kemari.
Ia melangkah kan kaki nya mendekati gadis itu "Mau ngomong apa?"Tanya Devan the de point.
Tiara sempat tertegun mendengar suara itu, lalu ia menoleh kebelakang dan mendapatkan lelaki yang masih sangat ia sayangi itu, Tiara tersenyum tipis.
"Ternyata dari dulu kamu masih sama ya van? kalo ada sesuatu pasti kamu the de point kya gini"Ujar Tiara terkekeh pelan, Devan hanya menatap dingin gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN & ADARA [HIATUS]
Teen FictionDevan Wijaya Pratama, cowok yang terkenal dingin tapi tampan dan memiliki sifat badboy disekolahnya, laki laki yang mempunyai kulit putih, berbadan tinggi, rahang yang tegas dan kokoh, hidung mancung, beralis tebal, bibir tebal bewarna merah alami d...