DA - Part 39

1.5K 60 15
                                    

"Jangan terlalu berekspektasi lebih terhadap ku, karena bisa saja suatu saat aku yang lebih menyakiti mu."

-Devan Wijaya Pratama-

"Sesak? Iya, disaat seseorang yang benar-benar kita cintai dengan tulus mulai berubah dengan kedatangan seseorang yang berada dimasa lalu nya."

-Adara Wulandari-

"Lo itu cantik, baik, lembut, dan perempuan terkuat yang pernah gue kenal ra, tapi sayang nya gue buat kesalahan yang tidak akan pernah bisa lo maafkan."

-Leon Albert Adrian-


🖤°•°•°•°🖤


"Ada yang mau gue omongin sama lo Adara..."Ujar Leon serius dan menatap dalam gadis itu.

Sedangkan Adara? Ia juga menatap Leon tapi dengan pandangan datar "Gak ada lagi yang harus kita omongin karena gue udah muak sama lo! Dan gue gak mau berurusan apa pun lagi sama cowok brengsek kya lo!"Tekan Adara, ia langsung melepaskan tangan nya dari Leon.

Leon yang mendengar ucapan Adara tertegun, sebrengsek itu kah ia? Sampai-sampai Adara pun terlihat jijik saat menatap nya, tersirat dari tatapan gadis itu penuh dengan luka, kekecewaan dan kesedihan, ia pun hampir tidak bisa berkata-kata saat menatap kedua mata gadis itu.

"Dar-

"APAAN SIH?!"Kesal Adara saat lagi-lagi Leon ingin meraih tangan nya, ia kini benar-benar marah karena lelaki itu terus saja berusaha agar ia mendengarkan perkataan lelaki itu.

Sementara Leon tersenyum miris melihat perubahan Adara sekarang, gadis itu benar-benar berbeda setelah putus dari nya "Gue tau dar, gue emang brengsek dimata lo. Tapi gue mohon kasih gue kesempatan untuk ngomongin sesuatu sama lo" Mohon Leon dengan suara yang sedikit gemetar.

Adara hanya terdiam mendengar permohonan lelaki itu, ia juga penasaran apa yang akan dikata kan oleh Leon karena lelaki itu juga seperti nya bersikeras untuk memberitahu nya.

Dengan menghela napas berat, Adara pun beralih menatap Leon "Oke, gue.... kasih kesempatan buat lo ngomong"

Senyuman tipis terbit diwajah Leon, lelaki itu tidak menyangka bahwa Adara masih memberi nya kesempatan walau pun ada keterpaksaan dari suara gadis itu , oleh karena itu ia tidak akan menyia-nyia kan.

Terdengar helaan napas dari Leon sebelum ia membuka suara.

"Sebenar nya gue-

"LEON!"

Suara menggelegar itu membuat ucapan Leon terhenti, Adara pun berdecak karena ia masih penasaran apa yang akan diucapkan oleh Leon, sedangkan lelaki itu menoleh ke belakang dan mendapati Alexa, Tasya, dan Anggi yang berjalan kearah nya.

"Lo ngapain berdua sama cewek itu?"Tanya Tasya heran, ia sempat kaget saat melihat Leon dan Adara yang berduaan saja didepan ruang musik, sama hal nya dengan Alexa dan Anggi.

"Iya tuh, apa lagi lo tau kalo dia pacar Devan dan bisa-bisa nya lo ngobrol berduaan sama dia?"Ujar Anggi sambil melirik Adara sinis, sedangkan gadis itu terlihat bodo amat.

"Bukan urusan kalian!"Tegas Leon menatap tajam ketiga nya, Alexa yang diam-diam menatap Adara karena ia sangat penasaran apa hubungan gadis itu dengan Leon sebenar nya? Kenapa terlihat dari wajah mereka seperti ada yang disembunyikan?

Tasya tertawa sarkas "Leon Leon, lo bego ya? Kalo ada anak Vagos yang ngeliat lo dan cewek itu berduaan disini, bisa habis lo! Karena lo juga tau disini kawasan mereka" Bisik Tasya tepat ditelinga Leon, membuat tangan lelaki itu terkepal.

DEVAN & ADARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang