DA - Part 33

1.6K 58 0
                                    

Happy Reading

_________•••_________

"WOIIIIII!!! WOEE DEVAN BERANTEM TUH SAMA LEON!"Teriak seorang murid lelaki.

Koridor SMA Pradipta Dirgantara itu adalah awal dari segala nya, Adara dkk dan Raka dkk tergelonjak kaget saat suara gemuruh dari luar kelas berubah menjadi mencekam saat murid-murid berhamburan dan berlarian untuk menyaksikan perkelahian.

Adara yang keluar kelas melotot melihat nya, ia paling tidak bisa melihat Devan bertengkar. karena apa bila laki-laki itu sudah lepas kendali akan susah untuk dihentikan seperti sekarang ini.

Murid-murid sudah banyak menonton perkelahian itu tapi tidak ada satu pun dari mereka yang berniat menghentikan nya, karena mereka tahu itu tidak mungkin. Apa lagi yang sedang berkelahi sekarang Devan sang ketua geng besar Vagos.

Bugh!

Duakhh

"ANJING LO!"

Leon yang sudah terkapar lemas dilantai sempat-sempat nya tersenyum miring, rahang Devan semakin mengeras lelaki itu kini sangat susah untuk mengontrol emosi nya, ia sudah dibutakan oleh kemarahan.

"Apa yang udah lo lakuin sama Adara hah?!"Seru Devan menatap nyalang Leon.

Lelaki itu terkekeh, ia menghapus kasar darah disudut bibir nya.

"Maksud lo apa?"

Devan mencengkram kuat kerah baju Leon, mata nya menatap tajam seakan dengan tatapan nya itu mampu membunuh siapa pun.

"GAK USAH SOK GAK TAU DEH LO! GUE TAU LO MAU BERBUAT JAHAT KAN SAMA CEWEK GUE?!"

Lagi-lagi Leon hanya terkekeh mendengar nya.

"Gak salah ngomong lo? Seharus nya lo itu berterima kasih sama gue, karena kalo bukan gue siapa lagi yang nolongin cewek lo"Kesal Leon, Devan terdiam ia sedikit terkejut dengan apa yang barusan ia dengar, menolong apa? Pikir nya.

Adara yang tidak sabar lagi ingin melerai perkelahian itu pun berjalan mendekati kedua lelaki itu.

"Eh! Dar lo mau kemana?!"Teriak Aurel, tapi diabaikan begitu saja oleh Adara.

"Gue mohon berhenti!"Teriak Adara yang kini berada ditengah-tengah Devan dan Leon, sedangkan kedua lelaki itu terkejut dengan kedatangan Adara. Dari wajah gadis itu terlihat sekali kekecewaan yang ditunjukkan pada Devan.

Adara menatap Devan, lelaki itu masih belum meredakan emosi nya.

"Apa yang dibilang Leon itu benar, dia udah nolongin aku"

Devan terdiam, ia menatap Adara dengan tatapan yang sulit diartikan. Lelaki itu mengepalkan tangan nya erat, bagaimana mungkin seorang Leon menyelamatkan gadis yang jelas-jelas ia tahu kalo gadis itu pacar Devan, musuh nya sendiri. Apa ada alasan dibalik itu semua? Ia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Adara barusan.

"Maksud kamu apa ra? Dia nolongin kamu dari siapa?!"Tanya Devan penasaran sambil mengguncang bahu Adara.

"Dia nolongin aku dari geng motor van"

DEVAN & ADARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang