DA - Part 37

1.2K 44 5
                                    

"Rasa nya aku ingin berlari sejauh mungkin, agar kau tak bisa menemukan ku, tapi nyata nya hati ku yang selalu ingin menemui mu."

-Adara Wulandari-

🖤°•°•°•°🖤

Happy Reading

°°°°

Pagi ini cuaca nya sangat cerah, terlihat para siswa dan siswi kelas X MIPA 1  dan X MIPA 3 bersemangat mengikuti pelajaran olahraga basket untuk pengambilan nilai.

Dua kelas itu berdampingan, tapi tetap satu lapangan, Adara dkk berdecak kesal kenapa jam pelajaran olahraga mereka sama dengan kelas sebelah? Apa lagi itu kelas Leon dan Tiara, Adara hanya bisa pasrah saat melihat Tiara yang terus melihat kearah kelas nya dan lebih tepat nya ia memperhatikan Devan yang kini sedang bermain basket.

Ingin rasa nya Adara mencongkel mata gadis itu agar tidak terus-menerus memperhatikan cowok nya, tapi ia rasa itu tidak mungkin karena ia tidak memiliki jiwa-jiwa psychopath seperti difilm-film yang pernah ia tonton.

Keringat yang berucuran dirahang sampai ke leher lelaki itu membuat para siswi memekik histeris saat melihat nya,  Devan mengusap rambut nya yang basah ke belakang dan malah semakin membuat siswi-siswi mleyot karena nya, sungguh lelaki itu sangat tampan apa lagi dengan tubuh yang penuh dengan keringat.

Sangat tidak aman untuk jantung -Batin Adara yang juga melihat itu.

"Woi dar!"

Adara yang tadi melamun seketika buyar saat mendengar panggilan dari sahabat nya Aurel.

"Apa?"

"Tuh sekarang giliran lo yang ngambil nilai"

Ia mengangguk, lalu berdiri dan berjalan ke depan tapi sebelum itu ia merasa sedari tadi ada yang terus memperhatikan nya, ia pun menoleh kesana kemari sampai mata nya bertemu dengan mata tajam milik Devan.

Lelaki itu terlihat tersenyum manis kearah nya dengan menggerakan bibir nya yang ditangkap langsung oleh Adara, membuat pipi gadis itu memerah, yang ia tangkap dari gerakan bibir Devan adalah.

"Semangat sayang!"

Adara mengangguk dan juga membalas senyuman lelaki itu tak kalah manis nya, Tiara yang sedari tadi memperhatikan Devan yang tersenyum kearah Adara hanya bisa menahan sesak, tangan gadis itu mengepal kuat.

Senyuman itu? Senyuman dulu yang pernah Devan berikan pada nya, tetapi sekarang? Lelaki itu juga malah memberikan nya pada gadis lain, akan ia pastikan suatu saat nanti senyuman itu akan kembali pada nya, dan hanya untuk nya seorang.

"Adara pasti jago nih main nya"Ujar Neta.

"Iyalah kan cewek nya Devan"Sahut Alvino sambil melirik Devan, lelaki itu hanya menatap datar kearah depan.

Lalu mereka pun terkekeh pelan, Devan dkk dan Aurel dkk kini duduk berdampingan memperhatikan Adara yang berada didepan.

Saat Adara hendak mengambil bola dari salah satu siswa dikelas nya tiba-tiba siswa itu melemparkan bola kearah nya, tapi bola itu malah terlempar ke kelas sebelah, dan tidak sengaja mengenai kepala Tiara yang sedari tadi berdiri.

DEVAN & ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang