Diruang Uks Devan langsung mendudukan Adara diranjang Uks, Adara yang sedari tadi terus memberontak agar Devan melepas kan nya, tapi akhir nya dia hanya bisa pasrah saat melihat Devan yang memijat kaki nya dan memberi obat salep di kaki nya.
"Lo gak perlu ngelakuin sampe segitu nya juga kali, kaki gue gakpapa"
Devan yang sedang mengoleskan salep di kaki Adara seketika berhenti dan menatap gadis yang ada di depan nya ini dengan tatapan datar.
"Berisik"
Adara yang mendengar nya hanya mendengus kesal. Dan dia hanya diam setelah itu, sambil menatap Devan yang sedang mengoleskan salep dikaki nya, Adara tidak tau kenapa jantung nya saat ini berdetak lebih cepat lagi dan lagi untuk kedua kali nya saat berdekatan dengan cowok itu seperti ini.
"Gak usah natap gue kya gitu, gue tau gue ganteng"
"Dih geer banget lo!"ketus Adara sambil memaling kan wajah nya yang memerah karena tercyduk oleh Devan.
Devan yang melihat wajah Adara terkekeh kecil entah kenapa saat melihat wajah Adara memerah seperti itu sangat terlihat lucu dimata nya.
"Bisa ya cewek galak kya lo, wajah nya bisa merah gitu?"Ujar Devan yang masih terkekeh kecil melihat wajah Adara yang masih memalingkan wajah nya.
Adara mendengus kesal mendengar omongan Devan barusan, dan memaling kan wajah nya kearah Devan yang masih tertawa karena melihat wajah nya tadi. Adara memang mangakui bahwa Devan itu ganteng. Ganteng benget malah, tapi tetap saja menyebalkan pikir nya.
"Bisa ya cowok es kya lo ketawa gitu?"Ujar Adara yang kini membuat Devan menghentikan tawa nya dan kembali memasang wajah datar dan dingin nya sambil menatap Adara datar, dan yang ditatap hanya menaikkan alis nya.
"Lo kira gue bukan manusia yang gak bisa ketawa?"
"Ya iyalah lo kan kulkas berjalan"Ujar Adara dengan tampang wantados nya.
Devan yang mendengar omongan gadis yang ada didepan nya ini berusaha untuk tidak meluapkan emosi nya dan tiba-tiba Devan mendekatkan wajah nya ke Adara, Adara yang melihat Devan semakin mendekat kearah nya langsung memundurkan tubuh nya.
"M-mau ngapain lo?! Jangan macam-macam ya awas aja lo!"Ujar Adara yang sudah was was dengan perlakuan Devan kepada nya. Tapi tak dihiraukan oleh laki-laki itu.
Devan terus memajukkan wajah nya ke Adara dan semakin membuat Adara terpojok, hidung mereka sudah saling bersentuhan membuat Adara menahan nafas nya dan menutup mata nya. Tapi-
Brakk
Pintu ruang Uks terbuka dengan sangat keras dan membuat kedua nya terlonjak kaget sampai kepala Adara dan Devan terbentur satu sama lain.
"Adaraaaa!"
"Woi lagi ngapain kalian!"
"Belum muhrim woy!"
"Khilap van khilap!"
"Kampret"Umpat Devan yang sedang menyumpah serapahi sahabat-sahabat nya itu sama hal nya dengan Adara yang sudah menatap tajam kearah sahabat-sahabat nya dan tak lupa mengumpati sahabat nya itu.
"Lo apain Adara hah?!"
"Awas aja lo macam-macam sama sahabat gue!"
Devan yang mendengar ucapan teman-teman Adara hanya diam dan menatap datar kearah mereka.
"Lo ngapain sama ketua nenek lampir itu bos"Bisik Brian tepat ditelinga kiri Devan.
"Wah lu jangan-jangan punya hubungan ya sama ketua nenek lampir itu"Bisik Raka juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN & ADARA [HIATUS]
Teen FictionDevan Wijaya Pratama, cowok yang terkenal dingin tapi tampan dan memiliki sifat badboy disekolahnya, laki laki yang mempunyai kulit putih, berbadan tinggi, rahang yang tegas dan kokoh, hidung mancung, beralis tebal, bibir tebal bewarna merah alami d...