DA - Part 29

1.7K 78 4
                                    

Happy Reading✨

-

-

-

-

-

Sudah tiga bulan berlalu, hubungan Adara dan Devan semakin manis saja. Selama tiga bulan itu juga hubungan mereka tidak pernah lagi diganggu Jessi dkk, karena Jessi dipindahkan oleh orang tua nya keluar negeri, jadi saat itu Adara senang mendengar nya karena kakel nya itu tidak pernah lagi mengganggu hubungan nya dan Devan.

Devan, laki-laki itu pun semakin hari selalu bersikap manis pada nya. Entah lah Adara pernah berpikir sejak kapan es kutub itu mencair dan menjadi hangat seperti sekarang.

Dan kini Adara pulang dengan perasaan senang, ia memasuki perkarangan rumah nya dengan senyum yang mengembang.

Baru saja ia melangkah masuk ke rumah nya, ia sudah dikejutkan oleh teriakan ayah nya yang menatap nya tajam.

"APA KAMU YANG MENCURI UANG ELINA?!"

Adara masih mematung ia berusaha mencerna apa yang dibicarakan ayah nya sekarang.

"Maksud anda apa? Saya sama sekali tidak tahu"Jawab Adara santai.

Anton semakin menatap tajam Adara, diam-diam Elina tersenyum miring dibalik punggung Anton.

"Jawab dengan jujur Adara?! Saya selalu mengasih kamu uang! Apa itu tidak cukup untuk kebutuhan mu?!"Bentak Anton.

"Saya sudah jujur, saya sama sekali tidak pernah mencuri uang siapa pun, dan uang yang selalu anda berikan itu selalu diambil oleh wanita jalang ini! Jadi selama ini saya hanya menggunakan uang saya sendiri dengan hasil kerja keras saya, bukan dari anda"

"Jangan menyebut nya jalang! Dia istri saya! Kamu tidak punya hak mengatakan itu pada Elina!"

Adara hanya terkekeh kecil, ayah nya  ini sudah dibutakan oleh cinta. Cinta dari seorang wanita yang membuat hidup nya menderita.

"Dia emang pantas dipanggil jalang!"Ujar Adara datar.

Anton semakin tidak bisa mengontrol emosi nya, ia pun berjalan ke arah Adara dengan menarik rambut gadis itu dengan kencang, membuat Adara meringis kesakitan akibat cengkraman ayah nya yang begitu kuat dirambut nya.

"L-lepaskan!"

"Diam kamu! Jangan pernah sesekali kamu mengatakan itu pada Elina! Oh apa kamu yang jalang?! Karena bagaimana bisa kamu mendapat uang dengan cepat, kalo bukan dari saya hah?!"

Adara memegang lengan ayah nya dengan menahan air mata nya, ia tidak terima dikata kan seperti itu oleh ayah nya sendiri.

"L-lepaskan s-saya-

PLAK!

Satu tamparan mulus mendarat dipipi Adara dan meninggalkan bekas merah disana. Adara hanya menatap kosong ke arah depan, ini yang sudah sekian dari tamparan yang ayah nya berikan.

"Saya tidak akan melepaskan kamu, sebelum kamu saya hukum! Cepat ikut saya!"Bentak Anton dengan rahang yang mengeras.

"Mas jangan lakukan itu pada Adara, aku sudah memaafkan kesalahan nya"Ujar Elina menampilkan wajah prihatin.

"Maaf Elina, kali ini aku tidak bisa menuruti kemauan mu. Aku tau kau sangat sayang pada nya, tapi kesalahan nya ini sangat fatal karena dia udah mengatakan kata-kata kotor itu pada mu, aku tidak terima!"

"M-mas..."Lirih Elina, saat melihat Anton menarik paksa Adara menuju kamar mandi, ia lagi-lagi tersenyum bahagia saat melihat Adara tersiksa karena ulah nya.

DEVAN & ADARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang