9-2 | Taste Like Fried Potato

12.4K 717 37
                                    

"Argh!" Mike menggeram sambil menjatuhkan diri di sofa dengan posisi menelungkup. Dia dan Robyn baru saja selesai mengatur kembali posisi sofa dan meja setelah menyapu lantainya. "Rasanya tenaga gue buat hidup seminggu langsung abis."

Karena rekan sekelompoknya diam saja, Mike pun menoleh. "Kenapa, Byn?" tanya Mike ketika dilihatnya Robyn sedang memijat lehernya. "Keseleo?"

Robyn menggeleng. "Biasalah."

"Lo udah kayak nyokapnya mantan gue, deh. Tiap darah tingginya kumat, pasti lehernya dipijit-pijit."

"Yang sakit leher, ya, mijetnya di leher, Mike," kata Robyn yang tidak habis pikir. Lawan bicaranya terdiam, berpikir cukup lama, lalu tertawa garing.  Sambil bangkit, Robyn berkata, "gue ambil obat dulu, deh."

Mike mengangguk dan memperhatikan Robyn menaiki tangga dengan kepala menunduk.


✿✿✿


"Si Jacob mana, Vic?"

Vic berbalik membelakangi kompor lalu ikut mencari. Hidungnya mengerut. "Tadi, sih, lagi motongin taneman yang di deket pendopo," jelasnya sambil menunjuk pada setumpuk sampah tanaman di halaman yang menggunung, plastik berserakan, dan sapu yang tergeletak tidak bertuan. "Ke kamar mandi kali. Mau minum?" Vic mengeluarkan sebotol air mineral dari kulkas lalu melemparkannya pada Ganesa. "Gimana di atas?"

"Chaotic." Pria itu menenggak habis air mineralnya lalu mengelap wajah dengan kerah kausnya. Dipandanginya wanita yang sekarang sedang berdiri di depan kompor sambil membolak balik bola-bola dalam wajan dengan sudip. "Camilan udah ada yang mateng? Biar pada anteng, kita kasih makan dulu aja kali, ya?"

Wanita itu tertawa lalu mengecilkan api kompor. Dia mengambil sesuatu dari wadah kaca di samping kompor, meniupnya sebentar, lalu berjalan menghampiri Ganesa. "Cobain, deh."

Ganesa menunduk untuk melahap sepotong bola-bola kentang dari tangan Vic. Selama mengunyah, alisnya mengerut dalam, dan matanya menatap Vic dengan tatapan aneh.

"Enak?"

"Rasanya kayak kentang digoreng."

"Ya, emang gitu rasanya."

"Kayak kentang digoreng?" Ganesa bingung. Dia memiringkan kepalanya. Biasanya kalau dibuatkan makanan olahan kentang, perkedel contohnya, walaupun rasa kentangnya sangat kuat, minimal ada rasa bumbu yang bisa dia rasakan. Sementara yang baru saja dicobanya benar-benar kentang dengan sedikit rasa minyak. "Nanti bakal ada saosnya, 'kan?"

Wanita yang membuat camilan tersebut mengangguk. 

Kepala Ganesa bergerak naik-turun. Oke. Dia tidak akan bertanya lebih jauh. Urusan masakan sudah dia serahkan 100% di tangan Vic dan dia percaya hanya wanita itu yang bisa menyelamatkan seluruh penghuni KB yang kelaparan.

"Ngomong-ngomong," lanjut Ganesa dengan kedua tangan bertolak di pinggang. "Robyn semalem jaga?"

"Iya, tapi pulang cepet. Kalo nggak salah jam 2 dia udah balik," jawab Vic sambil membolak-balik gorengannya.

"Nggak bilang kenapa pulang cepet?"

Vic menoleh. "Kenapa, sih?"

Ganesa menggigit bibirnya lalu menggeleng. "Lanjutin aja masaknya. Gue cari Jacob dulu."

Vic memandang heran Ganesa yang bergegas meninggalkan dapur. Wanita itu menggedikan bahunya lalu lanjut menggoreng adonan kentang berbentuk bola di wajan.


✿✿✿


Jam 12.15, Vic dengan dibantu oleh Jacob—yang diciduk Ganesa sedang menelpon pacarnya di parkiran—menyiapkan camilan siang dan membawanya ke ruang tengah yang sudah terlihat berbeda dari yang sebelumnya. Letak sofa dan meja sudah berpindah. Karpet telah disingkirkan. Walau masih berantakan, ruang tengah jadi terlihat lebih luas dan lega.

"Sebelum kita makan, kita ubah formasi, ya." Pimpin Ganesa yang sudah memberi kode untuk tidak menyajikan makanan sampai aba-aba selanjutnya. Saat ini Karina, Mike, dan Jacob sudah duduk di sofa. Sementara Vic sedang menuangkan jus jambu ke dalam gelas plastik.

"Vic tetap di dapur ngurusin makanan, Karina bakal bantuin beres-beres. Jack, Mike. Kita beresin dulu yang di bawah baru lanjut yang atas. Robyn K.O, jadi kita cuma berlima."

"What happened to him?" Karina menoleh pada Mike dengan tatapan curiga.

"Darah tingginya kumat," jawab Ganesa mewakilkan Mike yang keburu dipukul oleh Jacob dan Karina karena disangka sudah melakukan kejahatan sampai menumbangkan Robyn. "Semalem juga ternyata dia abis jaga. Gue kira dia kosong."

"Lo kasih tau mantan lo dong, Vic. Kalo sakit tuh ngomong. Untung dia nggak kenapa-napa abis ngangkat-ngangkat meja—"

"You should be sorry for being a complete ignorant, Shithead!" maki Jacob sambil mengeplak belakang kepala Mike. "Don't worry, Gorgeous. I'll help you. Just tell me what to do, 'kay?"

Ganesa melirik Vic yang dari tadi hanya diam. Pandangan mereka sempat bertemu sebelum Ganesa memberi aba-aba bahwa jam istirahat sudah dimulai dan makanan bisa disantap.

Mike langsung menyerbu jus jambu dan Karina yang perutnya sejak tadi sudah berbunyi langsung mengambil beberapa potong tater tots di atas sebuah piring kecil dan menyiramnya dengan saus. 

Selagi yang lain asyik makan, Vic kembali ke dapur. Dia membuka kulkas, mengambil wadah cetakan es, dan mulai mengisinya dengan air.

"You're not visiting him?"

"What for?"

"He's sick, Hon."

Vic merapatkan mulutnya ketika dia mau memasukan kembali wadah cetakan es ke dalam kulkas. Dengan hati-hati dia memindahkan.

Dengan sukarela Jacob membantu membuka pintu kulkas.

"Iya, dia sakit. Bukan lagi sekarat," kata Vic usai meletakan wadah cetakan es. "Kalau lagi kayak gitu, Robyn nggak bisa diganggu. Dia butuh istirahat. He'll be fine in 1-2 hours."

"Old habit die hard, hm?"

Wanita itu menggedikan bahunya. "Dia sekarang punya Abey yang bakal dia telpon kalau lagi sakit, Jack. Gue cuma berusaha jadi housemate yang peka sama apa yang dia butuhin, kok."

Jacob menyingkir ketika Vic mulai berlalu lalang melanjutkan kesibukannya memasak dan membereskan dapur. Setelah lama memperhatikan gerak-gerik wanita itu, Jacob menghelakan napasnya.

"Kenapa, sih, perempuan selalu mentingin gengsi? Sini, biar Me bantu siapin camilannya. Nanti kita jenguk Robyn biar You nggak salting begitu."


------------------------------

A/N:

Pengumuman~
Per tanggal 1 Agustus 2021, When He Text You After Midnight di Storial berhenti tayang, ya. Jadi update reguler hanya dilakukan di Wattpad. Ke depannya aku mau nyelipin gambar dan screenshot chat juga biar makin seru.

Oh, iya. Sekalian mau tanya, nih. Kalian suka baca cerita yang ada face claim/cast atau nggak? 

Kalau kalian menemukan typo atau kesalahan penulisan, jangan sungkan untuk kasih tau, ya. Biar di bab selanjutnya aku bisa memperbaiki tulisanku. Hehe. 

Selamat membaca dan jangan lupa meninggalkan jejak ^^

Published: July, 31st 2021
Updated: August, 3rd 2021


When He Text You After MidnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang