43| Not A Good Ending

4.7K 377 92
                                    

🔞🔞🔞

Warning:

Stay hydrated, guys.

🔞🔞🔞


Marah? Iya.

Kesal? Sudah pasti.

Cemburu? Itu satu masalah lain. Topik berbeda, tapi yang jelas Ganesa tidak menyukai apa yang dilihatnya di depan sana.

Niatnya adalah untuk sarapan sebelum mulai kegiatan. Tadi pagi dia sempat membeli gorengan dan menurutnya ini saat yang tepat untuk makan. Namun, napsu makannya kini hilang seluruhnya.

Sebenarnya apa yang salah?

Vic dan Fabian memang sepasang kekasih.

Sejak lama Ganesa terbiasa melihat bagaimana Vic tampak mesra dengan mantan pacarnya. Terutama Robyn yang—dengan amat sangat membuat Ganesa jengkel karena mereka berdua terlihat seperti pasangan bodoh—menjadi satu-satunya pria yang Vic kencani yang tinggal satu atap.

Dulu pun Robyn sering memanas-manasi. Dengan gaya tengil dan candaan a la bocahnya itu. Namun, Ganesa bisa tahan dan tidak pernah sedikit pun berpikir untuk cemburu, muak, atau ingin mencekiknya.

Kenapa dengan Fabian begitu berbeda?

Melihat mereka berpelukan, berbicara selayaknya sepasang suami istri di pagi hari, dan berciuman ... semuanya membuat Ganesa naik pitam. Apakah karena kenyataan bahwa Vic, walaupun dia merespon ciuman itu dengan penuh ketulusan, tapi dia meneteskan air mata?

Dan saat Vic membuka matanya, tatapan mereka bertemu.

Maka yang Ganesa lakukan adalah menginterupsi.

Sayangnya apa yang berhasil keluar dari mulutnya bukanlah kalimat teguran yang bernada jahil. Atau sindiran yang akan membuat pipi Vic merona dan bibir kecilnya manyun menggemaskan.

Melainkan satu kalimat ketus yang—Ganesa tahu benar—akan merusak segalanya.

Termasuk hubungannya dengan Vic.


✿✿✿


"I thought Ganesa was the playboy in this building," gumam Jacob sambil memantau bagaimana tangan kirinya kini jadi sasaran keusilan Robyn. Sang dokter mulai memulas kuteks yang diambilnya dari make up pouch milik Vic.

"Gen slept with girls, I only date them," aku Robyn yang tersenyum puas menatap jari kelingking Jacob kini tampak berkilau dengan kuteks glitter.

"But you slept with your exes."

"Except Vic," tegas Robyn yang beralih ke jari Jacob yang lain.

"Why?"

"She was sixteen, Mr. Reid."

"How old were you when you had sex for the first time?"

Tangan Robyn berhenti memoles dan dia berdecak. Dengan tatapan sebal, sang dokter menggumam, "fifteen."

Jacob memutar matanya, "You yakin itu sex dengan persetujuan? Bukan your senior tried to take advantage of you?"

Robyn menggedikan bahunya sambil tertawa hambar. Merasa itu bukan sepenuhnya kesalahannya. Masa kecilnya dia habiskan di luar negeri dan di lingkungannya, semuanya berjalan begitu cepat dan bertentangan dengan apa yang ada di Indonesia. 

When He Text You After MidnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang