30| The Calm Before the Storm - 3

6K 511 60
                                    

🔞🔞🔞

Warning:
Mentioning rape and blackmail and a little hint of suicide

🔞🔞🔞


Setelah masuk ke kedai minuman yang ternyata menjual boba tersebut, Vic tidak berkata apa-apa dan terus menunduk. 

Berhadapan mereka duduk.

Jacob dengan segelas passion fruit bubble tea dan Vic dengan sebotol air mineral.

Satu-satunya kalimat yang keluar dari mulutnya hanyalah saat mereka memesan minuman di kasir. Itu terjadi setidaknya 15-20 menit yang lalu. Sebelum mereka terjebak di lantai dua kedai minuman tersebut di mana satu lantai hanya ada mereka berdua.

Jacob adalah salah satu dari beberapa orang yang tahu bahwa Vic sedang tidak baik-baik saja ketika dia memutuskan menolak secangkir kopi dan menerima sebotol air mineral tanpa melakukan protes.

Khawatir? Ya.

Gugup? Pastinya.

Takut? Tidak usah ditanya.

Dalam kepalanya Jacob terus memutar kembali percakapan lama yang pernah terjadi di antara dirinya dan Vic. Dia berusaha mengingat apakah ada kesalahan fatal yang dia lakukan sampai membuat Vic harus mengajaknya berbicara di sebuah tempat di pinggiran Jakarta.

Sepertinya tidak mungkin berita tentang kahamilan ... oh, hell!

Jacob adalah orang yang rutin memakai jasa Vic, tapi tidak pernah sekali pun mereka melakukan penetrasi. And he's doing it because he knows Vic needs money. Semua permintaan jasa yang dia lakukan semata-mata untuk membantu Vic memenuhi kebutuhan hidupnya.

Or maybe this is about her and another man?

Jacob membatin.

Kalau dugaan mengenai Vic sedang hamil ini terbukti dan dia tahu siapa yang melakukannya, dia sudah siap untuk menghajar siapapun orangnya. He's good at martial arts.

Bertahun-tahun dia diikutsertakan dalam latihan bela diri oleh Nana—walaupun terakhir kali dia melakukannya saat SMA—kalau dibutuhkan, dia mampu menumbangkan setidaknya tiga pria sebesar Ganesa.

"Jack," panggil Vic setelah lama berdiam diri. Suaranya tenang, tapi cukup mengagetkan bagi Jacob yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Jacob menyeruput tehnya, mendapat sebutir boba, dan pelan-pelan mengunyah.

"Where should we start? Don't scare me, Hon. Your silence is hurting me, y'know?"

"Ini tentang Satria."

Jacob menahan napasnya dan jantungnya seperti baru saja melorot ke perut.


✿✿✿


Vic menelan ludahnya kelu. Perih. Kerongkongannya terasa kering dan sakit. Seperti ada gumpalan besar yang tersangkut. Namun, apabila dia meneguk air yang tampak berembun di hadapannya, semua kalimatnya akan tertelan dan hilang.

Setelah menarik napas panjang, dia menatap ke luar jendela. Menahan panas di matanya dan nyeri pada telapak tangannya akibat tusukan kukunya sendiri.

"Gue beberapa kali ketemu Satria di luar sepengetahuan lo, Jack," mulainya terbata-bata. "Nonton, makan bareng, nginep di luar kota, dan bahkan ... gue beberapa kali tidur sama dia."

When He Text You After MidnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang