"Kalau iya ..... Kenapa?"
Park Chanyeol dan Song Mino menolehkan kepalanya bersamaan kearah sumber suara lalu saling menoleh dengan kedua mata yang sama-sama melebar karena terlalu terkejut melihat sosok yang sedang mereka bicarakan sudah berdiri kaku didepan pintu masuk flat.
Dengan wajah yang datar khas andalan nya. Perempuan yang notabene merupakan dosen mereka di kampus malam ini terlihat lain dimata mereka.
Terutama dimata Chanyeol yang baru kali ini melihat Bu Irene dengan tampilan kasual nya. Celana jeans dan hoodie putih yang malah semakin membuat kecantikannya berkali-kali lipat dari sebelumnya. Kalau biasanya ia melihat perempuan itu dalam balutan busana formal khas seorang tenaga pengajar kali ini Chanyeol bisa dengan jelas melihat kecantikannya yang paripurna.
Pantas saja sahabatnya tergila-gila. Cantiknya tidak ada obat.
"Bu Irene??"
Irene menatap kearah keduanya dengan pandangan acuh lalu mengarahkan atensi nya pada Mino yang kemudian berdiri, menepuk kedua paha nya dan berjalan mendekati Irene. Mengabaikan Chanyeol yang kemudian berdehem kecil.
"Aku masuk dulu, selamat malam bu" pamitnya dengan senyuman khas nya. Mino yang mendengarnya mendecih lalu menggelengkan kepalanya begitu Chanyeol kemudian benar-benar beranjak masuk kedalam kamarnya.
Anak itu benar-benar tahu diri rupanya.
"Mino .... Kau sibuk?" Tanya Irene lagi, ia sedikit menaikkan alisnya begitu pandangan Mino terus saja menatapnya dengan intens.
"Sibuk? Saya hanya sibuk memikirkan Ibu sepanjang hari"
"Diam Mino!"
Song Mino terkekeh mendengar umpatan kecil itu. Ia merapihkan helaian rambut Irene yang jatuh ke pipi dan kemudian menyeka nya ke pinggiran telinga. Sebaris senyuman kemudian terlihat dari bibir Mino yang mau tidak mau membuat Irene juga tersenyum kearahnya.
"Ayo keluar"
Mino mematung mendengarnya. Tapi melihat reaksi Irene yang sepertinya serius mau tidak mau ia kemudian mengangguk dan menutup flat nya begitu saja.
"Kemana?" Tanya nya saat keduanya berjalan beriringan menuju kendaraan yang terparkir diujung tangga. Mino menaikkan satu alisnya begitu sadar kali ini bu dosennya tidak membawa mobil nya sendiri.
"Mobil baru?" Tanya Mino lagi. Irene hanya menyeringai mendengarnya.
"Sudah diam saja"
"Kita kemana?" Ulang Mino tidak sabar. Ia sudah menanyakan beberapa pertanyaan tapi perempuan itu hanya terdiam tanpa ingin memberitahu kemana tujuan mereka.
"Kabur" jawab Irene begitu mereka sampai didepan mobil. Perempuan itu melemparkan satu gantungan kunci yang buru-buru ditangkap oleh Mino.
"Owh shit!" Umpat Mino pelan. Tapi kedua mata Irene yang kemudian melebar membuat pria Song itu akhirnya menyeringai begitu tatapan mata tajam itu mengarah padanya.
"I can hear you anak muda"
"Yes you can Maam. Of course" balas Mino dengan bibir mengerucut, ia paling tidak suka kalau perempuan ini memerintah sesuka hatinya tanpa memberikan penjelasan apapun padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/223304264-288-k358385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER [🔞]
FanfictionBijaklah dalam memilih bacaan. 🔞 no under age, hargai Author dengan cara menjauhi story ini kalau kalian tidak suka dengan konten dewasa or Anti NC Song Mino tahu, kalau Bae Irene hanya ingin memuaskan nafsunya. Ia sadar kok, mereka hanya saling me...