Siang ini rutinitas Mino kembali seperti biasa. Seperti disaat ia belum seintens itu berhubungan dengan Bu Irene. Rutininas mahasiswa nya sebelum ia disibukkan dengan kontrak konyolnya dengan sang dosen muda.
Sudah dua hari Bu Irene pergi, beberapa dosen muda juga ikut dalam rombongan perjalanan kampus itu. Awalnya Mino senang, dia senang mengetahui akan bebas beberapa hari kedepan. Bisa berlibur atau berleyeh-leyeh sementara waktu. Bisa sedikit mengembalikan hobi nya yang perlahan mulai ia tinggalkan.
Tapi nyata nya semua itu salah.
Baru saja dua hari, Mino kangen.
Brengsek sekali kan. Mino fikir dengan berada jauh dari perempuan itu ia bisa sedikit bebas tapi rupanya tubuhnya punya cara sendiri untuk mengespresikan perasaannya.
Sialan sekali.
Terkadang hati memang organ tubuh yang paling tidak bisa dibohongi dan diajak berbohong.
Tetap saja ia akan jujur dengan sendirinya.
Duh ... Ia jadi benar-benar rindu pada Bu Irene. Seharusnya Mino ikut saja ke Jeju, toh ia sudah biasa travelling sendirian, terlebih dengan kondisinya yang sekarang tentu bukan masalah besar bepergian seorang diri. Mino kan sekarang sudah memiliki penghasilan.
Dari hasil menjadi pria simpanan bu Irene.
Hahaha. Sialan.
"No .. Kusut amat"
Park Chanyeol tanpa diduga duduk begitu saja disamping Mino yang tengah melamun. Pria Park itu mengeluarkan bungkusan cigarette dari saku jaket nya dan menaruhnya begitu saja didepan Mino. Menariknya satu batang lalu menyalakan rokoknya dengan sikap santai. Mino yanh melihatnya hanya mengulas cengiran bodoh miliknya dan ikut meraih satu batang rokok milik Chanyeol.
"Bosen Chan"
"Iya sama. Aku juga bosen, kuliah mulu" Balas Chanyeol diantara hisapan rokoknya. Asap nikotin mengepul membentuk lingkaran estetik dari bibir nya. Mino yang mendengarnya hanya menyeringai.
"Liburan yuk Chan" Ajak Mino, tanpa diduga. Si pria Park yang mendengarnya hanya terbatuk perlahan lalu kemudian mendengus sebal pada Mino yang kemudian terbahak.
"Pengen sih No .. Liburan kemana ya?"
"Jeju .... Gimana?"
"Uhukkk" Balas Chanyeol yang kemudian terbatuk. Mino mendecih tapi ia kemudian membantu mengusap punggung Chanyeol dengan tepukan kasar.
"Jangan hamburin uang No .. Kita kan lagi skripsi--"
"Ayo liburan, aku yang bayar ... Gimana?" Tawar sebuah suara.
Park Chanyeol dan Song Mino mendongak bersamaan, lalu menampilkan ekspresi yang berbeda dari wajah mereka.
Chanyeol yang kemudian menyeringai lalu menggeser duduknya begitu kekasihnya ikut duduk dan meraih batang rokok yang tengah ia pegang dan mematikannya dengan sebal. Sementara Mino hanya terdiam begitu kedua netra nya menangkap seringai halus dari bibir Lalisa yang mengarah tepat padanya.
"Mino-oppa ko diem aja, Lisa lagi ngajakin kita liburan gratis loh" Sindir Rose dengan senyuman sumringahnya. Chanyeol sudah menumpukkan lengannya dibahu perempuan itu dan kemudian menoleh kecil kearah Mino dan juga Lisa yang saling menatap kaku.
"Gimana .. Nanti sore kita berangkat, Mino-oppa bisa kan? Tenang aja aku yang urus semuanya" Balas Lalisa yang kemudian duduk diantara mereka. Pasangan Park hanya mengangguk setuju tanpa ingin mendebat lagi sementara Mino hanya terdiam kaku ditempatnya.
Harusnya ia senang kan. Kapan lagi coba bisa liburan gratis dengan perempuan seperti Lalisa.
Lalisa Manoban loh ini. Gadis yang jadi center beauty para pria di kampus ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER [🔞]
FanficBijaklah dalam memilih bacaan. 🔞 no under age, hargai Author dengan cara menjauhi story ini kalau kalian tidak suka dengan konten dewasa or Anti NC Song Mino tahu, kalau Bae Irene hanya ingin memuaskan nafsunya. Ia sadar kok, mereka hanya saling me...