Masih 🔞
Jangan diresapin tolong 🤣Selama Irene bermain, baru kali ini rasanya ia digoncangkan dengan begitu hebat oleh seorang pria. Ia memang selalu tertarik dengan aktifitas BDSM atau seks dengan gaya yang tidak lazim tapi diperlakukan secara langsung seperti ini mau tidak mau membuat batin nya menjerit. Terlebih Mino yang melakukannya, pria muda yang notabene sudah menjerat hati nya.
Pria yang seharusnya bisa memperlakukan dirinya dengan baik. Justru memberikan kesakitan yang luar biasa.
Tapi jauh dalam batin nya Irene senang. Sialan! Perasan dualiti macam apa ini. Apa memang benar Irene ini tidak waras.
"Jangan melamun" tegur Mino, suara nya rendah seiring dengan mendekatnya pangkal hidung Mino kewajah Irene. Gerakan pinggulnya berhenti dan pria muda itu membiarkan begitu saja miliknya tertanam didalam tubuh Irene.
Sial.
"Aku tidak melamun"
Mino menghela nafasnya lalu mengecup pelan dahi perempuan itu dengan penuh sayang. Senyuman tulus kemudian terukir di bibirnya.
"Ayo kita lakukan dengan yang seharusnya saja, aku menyayangimu Rene ... Dan seseorang yang dengan tulus menyayangi tidak akan pernah bisa menyakiti orang yang dia sayangi" bisiknya yang kemudian mulai menggerakan pinggulnya lagi.
Irene memejamkan kedua matanya, membiarkan pria itu bermain sendirian. Tapi gerakan Mino yang teratur mau tidak mau membuat nafsunya kembali melecut. Ah kenapa ia jadi mellow begini, lagipula ini kan moment terakhir Mino menjadi partner sex nya kan? Tidak mungkin Irene melewatkan hal penting seperti ini.
"Tidak! Ayo lanjutkan"
"Rene ...."
"Aku bilang lanjut! Kamu masih partner aku Mino ... Turuti semua perintah dan keinginan aku!" Seru nya.
Song Mino terdiam dan kemudian menghela nafasnya dengan berat. Gerakan pinggulnya berhenti, ia perlahan bangun dan melepaskan diri dari penyatuan keduanya.
"Aku minta maaf"
Helaan nafas Irene tersengal tapi perempuan itu mendongak dan menatap Mino dengan pandangan bingung.
"Ini untuk yang pertama kali aku lakuin dan ga bakalan lagi aku ulangin, aku tahu ini bakalan bikin kamu sakit. Tapi ini mau kamu kan?" ucapnya yang kemudian memajukan tubuhnya, mendekati wajah Irene tapi pria itu memaksa Irene membuka mulutnya.
"Ayo kita lakukan" gumam nya yang memaksa memasukan bagian sensitifnya ke mulut Irene. Perempuan itu membeliak tapi tidak berusaha menolak, ia bahkan membiarkan Mino memasukan semua bagian sensitif tubuhnya itu ke mulutnya.
"Hisap sayang" perintahnya. Pria itu mendongak membiarkan Irene memanjakan bagian tubuhnya yang kini seolah menjadi pelecut yang menaikkan nafsu yang semakin berkobar.
Irene yang sedikit kesulitan bahkan tersedak tapi Mino yang sudah berda di ambang batas kenikmatan tidak perduli. Ia terus melesakkan bagian sensitifnya lebih dalam ke mulut perempuan itu dan menggerakan pinggulnya.
"Kau memang benar-benar -arghhh!"
Irene yang sudah tidak tahan lagi memejamkan matanya dan terus menghisap bagian sensitif yang kini memenuhi rongga mulut, terasa sedikit mual tapi ia berusaha menahan semuanya sampai Mino menariknya tiba-tiba dan membuat ia terbatuk.
Pria muda itu tidak berhenti, ia menarik kunci borgol dan melepaskan borgol itu dari ujung ranjang, tapi tidak melepaskannya dari tangan Irene. Mino membalikan tubuh Irene dan kembali memasuki perempuan itu secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER [🔞]
FanfictionBijaklah dalam memilih bacaan. 🔞 no under age, hargai Author dengan cara menjauhi story ini kalau kalian tidak suka dengan konten dewasa or Anti NC Song Mino tahu, kalau Bae Irene hanya ingin memuaskan nafsunya. Ia sadar kok, mereka hanya saling me...