Warning : Part ini banyak mature scene, jangan terlalu menghayati okay #disepak
Song Mino memutar kedua matanya. Blow job? Apa maksud Bu Irene barusan itu dia mau mem blow job Mino?
Ya Tuhan. Sial! Mimpi apa ia semalam.
"Mau tidak?"
"N-ngh .... B--blow job? Serius Bu____" Belum selesai Mino melanjutkan kalimatnya tubuhnya sudah jatuh keatas sofa dengan tangan Bu Irene yang mendorongnya. Pria muda Song itu teruduk dengan kedua kaki yang sedikit -ehm terbuka.
Irene menyeringai ditempatnya. Perempuan itu sudah tidak memakai apapun. Beruntung disini agak remang-remang jadi Mino bisa secara jelas melihat bagian tubuhnya tanpa harus takut ditertawai. Sial. Mukanya pasti sangat merah saat ini.
Tapi tubuhnya benar-benar seksi. Pinggulnya kecil, backside nya berisi dan menantang kelelakian Mino. Perempuan itu berjalan pelan kearahnya lalu membungkuk, membiarkan kedua dada nya menggantung tepat dihadapan mata Mino.
"Binal sekali sih bu" Sahut Mino yang hanya dibalas seringai dari bibir Irene.
"Kamu .. Suka tidak?" Tantang Irene yang kini menarik dagu Mino, memaksa pria itu menatap kearahnya. Mino menyeringai dengan senyuman dikulum.
"--ehm .... Suka sih"
"Yasudah. Nikmati saja---" Irene tidak lagi melanjutkan kalimatnya, ia sudah melumat bibir Mino memaksa lidah pria itu kembali bermain dengan lidahnya saling memilin dan mencecap saliva bersama-sama. Perempuan itu bahkan sudah berpindah tempat, naik keatas pangkuan Mino dengan kedua kaki membelit pinggang pria muda itu. Ciuman yang saling berbalas penuh nafsu itu kemudian berpindah area ketika tangan Mino ikut bermain, kembali pada objek favorit nya. Meremas, memilin bahkan menggoyangkan kedua dada Irene yang kini memerah. Ciumannya turun, merambat ke leher putih milik perempuan itu.
"Jangan .... Sampai berbekas" Rintih Irene yang mencoba mengusap punggung Mino. Menekan ujung leher pria itu agar semakin mendekat kearah tubuhnya.
Mino terdiam, lalu ia kembali menurunkan bibirnya menarik kedua dada milik Bu Irene dan kembali menghisap kedua nipple yang kini tegang. Ciuman nya rakus dan penuh nafsu sementara Irene mendongakkan kepalanya dengan kedua tangan mengacak rambut Mino dengan brutal.
"N-nghh.."
Damn! Jiwa kelelakian seorang Song Mino kini terlecut saat mendengar suara erangan itu. Kalau kau menonton video porno, suara erangan dan rintihan biasanya memang seperti bumbu penambah nafsu. Tapi mendengarnya sendiri dengan kedua telinga efek nya ternyata sungguh luar biasa.
"Ibu ... Bisa menyebut namaku"
"Ehm .... Lanjutkan!" Perintah Irene yang ter engah. Seperti nya ciuman Mino dan remasan serta jilatan pada kedua nipple nya memberikan efek yang luar biasa pada perempuan itu.
"Enak? Bu?"
Irene memicingkan kedua matanya sementara perempuan itu kemudian menyeringai. "Lumayan ... Kamu, cepat juga paham nya" Sahut nya yang kemudian mendorong dada Mino sampai pria itu terdorong ke ujung sofa. Satu tangannya kemudian terjulur mengusap dada Mino perlahan dan berhenti dengan kedua tangan memulir ujung nipple pria itu.
"Bagaimana?" Tanya Irene dengan senyuman nakalnya. Mino terdiam lalu mengusap bagian belakang tubuh Ibu Dosen nya.
Membiarkan perempuan itu melakukan apapun yang ia mau. Mino sudah pasrah, lagipula.
Ternyata ini enak. Bangsat kau Mino --makinya dalam hati.
"Bu ---hhh" Mino berhenti mengusap backside perempuan itu ketika Bu Irene menghisap ujung nipple nya. Ciumannya begitu liar, begitu panas dan bahkan sanggup membuat Mino sejenak mematung.
![](https://img.wattpad.com/cover/223304264-288-k358385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER [🔞]
FanfictionBijaklah dalam memilih bacaan. 🔞 no under age, hargai Author dengan cara menjauhi story ini kalau kalian tidak suka dengan konten dewasa or Anti NC Song Mino tahu, kalau Bae Irene hanya ingin memuaskan nafsunya. Ia sadar kok, mereka hanya saling me...