19. Kebenaran Menyakitkan

19K 2K 108
                                    


"Tuan muda." Panggilan itu membuat Gyanza yang tengah memukul samsak yang ada di salah satu ruangan di rumahnya yang diperuntukan melatih fisik dan melatih skill bertarung.

Tetesan keringat terlihat mengalir dari pelipis Gyanza, ia berbalik dan melayangkan pukulan keras di rahang orang yang memanggilnya itu hingga orang tersebut terhuyu dan kesakitan.

Gyanza selalu merasa puas pada seseorang yang menjadi kaki tangan pria jahat itu. Kaki tangan layaknya sampah yang menurut ketika diperintahkan menganiyaya seorang bocah kecil.

Laki-laki itu, Dino bangkit. Setelah tuan mudanya beranjak dewasa dan bisa membela dirinya, ia tidak pernah melawan lagi, seolah ingin menebus dosanya pada masa kecil Gyanza. Dino selalu dihantui rasa bersalah itu. Jika bukan karena ekonomi, mungkin ia sudah berhenti sejak lama.

"Tuan muda pasti selalu bertanya-tanya selama ini, saya memutuskan pensiun dari pekerjaan ini. Saya minta maaf atas semua kesalahan saya."

Bugh!

Gyanza menendang Dino dengan keras."SAMPAH! PERGI !"

Dino memegang perutnya yang kesakitan dan berusaha bangkit."Ini, ini mungkin akan membuat saya dalam masalah, fakta yang selalu ayah anda sembunyikan. Mungkin, ini tidak sebanding dengan rasa bersalah saya, tapi saya harap ini sedikit membantu rasa penasaran anda." Dino menyerahkan sebuah amplop cokelat yang besar dan tebal itu.

Gyanza merampas dan menbuangnya ke sudut ruangan."MATI SAJA DENGAN RASA MENJIJIKAN ITU, KAPARAT!"

Gyanza pun menerjang Dino, mematahkan tangan laki-laki itu, lagi. Memukul wajah dan badan laki-laki itu secara membabi buta hingga laki-laki itu nyaris kehilangan nyawanya.

"MATI TERLALU MUDAH BUAT LO. HIDUPLAH DENGAN RASA MENJIJIKAN ITU SELAMANYA!" Teriak Gyanza marah lalu ia akan pergi meninggalkan Dino yang terkapar.

Langkahnya terhenti melihat amplop itu, ia mengambil dan kembali ke kamarnya.

Sesampainya di kamar Gyanza membuka amplop itu dan menghamburkan isinya di atas kasur.

Ia mengambil sebuah surat kabar, membaca isinya.

Kalista Angelina, seorang pramugari muda Indonesia pemikat hati milyader amerika.

Kalista Angelina seorang pramugari yang baru melakukan jam terbang sebanyak 100 jam itu, ternyata diam-diam memiliki hubungan dengan Robert Alzon, milyader asal amerika. Keduanya di dapati sudah menikah secara diam-diam dan kini Kalista tengah mengandung anak pertama mereka. Selamat.

Gyanza melempar surat itu. Ia melihat foto sebuah pernikahan yang kedua mempelainya nampak berjauhan dan terlihat wajah suram pengantin wanita.

Itu ibunya, Gyanza meremas foto itu dan melemparnya lagi.

Surat kabar kedua.

Resmi bercerai! Kalista Angelina dan Robert Alzon baru setahun membina rumah tangga. Dicuragi Kalista hamil diluar nikah.

Kedua pasangan ini dinyatan resmi bercerai tepat satu bulan anak mereka lahir. Identitas sang anak pun dirahasiakan dengan landasan privasi anak. Mencurigakan, pernikahan ini diduga untuk menutupi kehamilan di luar pernikah si pramugari. Kalista juga di dapat sudah pensiun dari salah satu maskapai penerbangan. Kini keberadaanya di pertanyakan. Kedua pihak mereka bungkam atas perceraian ini dengan landasan privasi dan mereka bukan seorang selebriti yang patut di jadikan pembicaraan.

Gyanza membuang surat kabar itu, beralih ia melihat beberapa lembar foto yang memfoto seorang wanita cantik dengan usia yang matang, duduk disebuah bangku. Di pojok foto terdapat tulisan 'Kalista, Rumah sakit Jiwa, California. USA '

AthayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang