Seorang gadis dengan wajah polos yang sangat kontras dengan kelakuannya itu bersandar pada kepala ranjang. Sejak tadi, ia terus memperhatikan akun seorang perempuan yang sempat ia tolong, Athaya.
Vanilla tersenyum licik,"Gue salah ternyata. Lo beda dan gue bakal singkirin lo kaya yang lainnya."
Kepribadian Vanilla bukanlah hal yang mudah untuk di tebak, terkadang ia bisa menjadi sangat baik dan bisa menjadi sangat jahat. Tergantung situasi yang mana akan menyenangkannya.
Vanilla bangkit, mengambil pisau yang selalu ia simpan di laci samping tempat tidur. Mengambil boneka teddy bear di sebelahnya dan menusuk boneka itu.
"Gue benci siapapun yang ngerebut yang harusnya milik gue."
~•~•~
Cokelat dan cokelat. Kennan sudah pernah menjadi kekasihnya setahun lebih. Kennan tidak mengingat apa yang ia suka, alih-alih memberi rasa green tea, laki-laki itu merayu dengan cokelat yang tidak terlalu Athaya sukai.
Suasana sekolah di pagi hari belum terlalu ramai, Athaya yang sudah datang pun mendapatkan banyak sekali cokelat dari Kennan yang ditaruh di mejanya.
Dari pada ia membuang cokelat itu, Athaya memberikannya pada satpam, penjaga parkiran, staff kebersihan, ia juga menaruh cokelat itu di beberapa meja guru dengan pesan tertulis diatasnya menggunakan stick notes.
Untuk guru perempuan ia menuliskan,
Selamat pagi Ibu cantik ♡, semangat mengajar dari murid Ibu yang baik hati, Athaya kelas 11-2.
Untuk guru laki-laki ia menuliskan,
Selamat Pagi Bapak Ganteng ☆, semangat mengajar dari murid Bapak yang baik hati, Athaya kelas 11-2.
Athaya mencebik kesal karena ada banyak meja yang belum mendapatkan cokelat. Akan tetapi selanjutnya ia mengedikan bahunya tidak peduli. Biarlah, lagi pula cokelatnya kan sponsor dari Kennan.
Athaya menyiksakan dua cokelat yang akan ia berikan pada Gyanza. Ia berjalan menuju kelas Gyanza yang masih sepi.
Ia memasukan dua cokelat itu dan jangan lupa ia juga membawakan salad buatannya ke kolong dengan note yang menempel.
Salad yang tak pernah absen ia bawakan untuk Gyanza selama seminggu. Hubuangan mereka berdua masih sama. Athaya yang penuh semangat dan Gyanza yang dingin layaknya es batu.
Pagi Gyanza, singa kutubnya Athaya (soon)!
Semangat! Have a nice day!
Pikirin aku ya biar semangat xixi^^
Dengan senyum sumriah Athaya kembali ke kelasnya.
•~•~•
Istirahat pertama berlangsung. Biasanya banyak anak yang akan pergi ke kantin, tetapi kali ini anak-anak terutama kaum hawa banyak yang berlarian ke lapangan basket indoor.
Athaya yang berlalu-lalang sendirian kebingungan, ia pun bertanya pada seseorang yang lewat secara acak,"Ada apaan di lapangan?"
"Oh itu, biasa, pandawa minus bima lagi main basket."
"Pandawa minus bima?" Beo Athaya bingung.
"Ck, katrok banget lo, itu Gyanza, Alden, Alex sama Bams." Gadis itu pun kesal akhirnya meninggalkan Athaya yang tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athaya
Roman pour AdolescentsTEENFICTION - DARK - SWEET [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Athaya Lilly Kalinara. Gadis kuat, tanguh, pemberani, baik hati, bijak dan dewasa sempat terkukung dalam suatu hubungan tidak sehat dengan seorang Kennan Abaranaka karena suatu alasan ia menjadi so...