~¤~
Athaya berdecak. Semalam, Athaya langsung menyuruh Gyanza pulang setelah terpergok oleh Suster Karen. Ia sangat malu untuk bertatap muka dengan Suster Karen di pagi hari.
Hal yang membuatnya bernapas lega adalah Alin yang hanya ingin suster Karen yang menemaninya berbelanja keperluannya untuk nanti malam.
Nanti malam yang sudah dipersiapkan oleh Alin dan yang mengejutkannya restoran yang Alin sudah boking dibayar oleh Gyanza.
Seharian ini di hari minggu pagi hingga sore hari Athaya berdiam dirumah dengan bosan karena Gyanza yang menyebalkan itu menghilang.
Namun, kekesalan itu langsung sirna ketika seseorang mengetuk pintunya dengan memberikan sebuah paper bag baju yang dibelikan oleh Gyanza.
Baju yang pernah Athaya ingin beli di butik bersama Kennan beberapa bulan lalu, tetapi gagal karena Kennan tidak menyukainya yang membuat Athaya tertampar saat itu.
Athaya tercenung sesaat ketika ia membuka paper bag itu. Gyanza mengingat dress bahkan sepatu yang ia inginkan di butik itu yang berarti laki-laki itu sudah lama memperhatikannya.
Athaya mengambil notes yang ada di dalam paper bag itu juga.
Pakai apapun yang kamu suka. Aku yang akan mencongkel mata laki-laki lain jika berani melirik mu.
Aku serius.
Athaya terkekeh dan tentu percaya akan ancaman mengerikan itu.
~¤~
Suster Karen dan Alin sudah pergi lebih dulu agar Athaya bisa berduaan dengan Gyanza. Sungguh adik yang pengertian sekali. Adiknya itu dengan suster Karen bahkan mengatakan ingin membuat group shipper Athaya-Gyanza. Ada-ada saja.
Athaya dengan dressnya melangkah keluar dari pintu rumahnya. Gyanza yang bersandar di pintu mobil mendongak. Memasukan handphonenya. Lalu, membukan pintu penumpang depan untuk Athaya.
"Kamu ganteng banget sih." Ucap Athaya spontan pada Gyanza yang nampak mempesona dengan balutan dengan kemeja hitam dan celana hitam.
Gyanza berdehem. Sedikit gugup dipuji seperti itu.
Ia meletakan tangannya dikepala Athaya ketika gadis itu memasuki mobil agar kepala gadis itu tidak terbentur.
Athaya tersenyum dan masuk ke mobil. Seolah ingin membuatnya ingin terkena serangan jantung. Gyanza nampak ingin memeluknya tetapi laki-laki itu ternyata memasangkan sabuk pengaman untuknya.
Latunan lagu James Arthur, Say You Want Let Go menjadi pengisi keheningan. Hari ini Athaya menjadi lebih gugup, entah karena Gyanza yang mempesona atau perilaku Gyanza yang membuatnya ketar-ketir. Hal ini juga membuat keheningan melanda keduanya. Ingat Gyanza itu memang tidak banyak omong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athaya
Teen FictionTEENFICTION - DARK - SWEET [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Athaya Lilly Kalinara. Gadis kuat, tanguh, pemberani, baik hati, bijak dan dewasa sempat terkukung dalam suatu hubungan tidak sehat dengan seorang Kennan Abaranaka karena suatu alasan ia menjadi so...