Papa
online
Anda
Pa?
Papa kirimin temen buat Biola ya?
√√ (read)"Heh!"
"Ck, kebiasaan!" decak Biola sebal. Pasalnya salah satu temannya itu sering kali mengejutkannya.
"Udah makan belom, lo?" tanya Arbel lalu duduk di kursi yang ada di hadapan Biola. Kedua gadis itu kini tengah berada di kantin.
Biola menggeleng singkat dengan tatapan yang tak lepas dari ponsel miliknya.
"Napa sih lo sering banget sepelein kesehatan. Ini udah jam pulang sekolah, lo daritadi ngapain doang?" tanya Arbel beruntun.
Biola mendengus mematikan ponselnya, "Kalo gue gak laper, ya gak masalah bagi gue gak makan satu minggu sekalipun."
"Gak baik. Gue sebagai temen lo, udah khatam gue tentang lo."
"Nih titipan dari Bi Marti. Koas lukisan lo ketinggalan." Arbel memberikan paper bag kecil kepada Biola.
"Thanks," balas Biola seraya mengambil paper bag itu.
"Tadi lo kemana waktu gue suruh lo datangin pos satpam?" tanya Arbel.
"Ya ke pos satpam lah."
Arbel mengangkat sebelah alisnya, "Masa? Kok Bi Marti gak nemuin lo?"
"Maksud lo?" Biola mengerutkan dahinya.
"Gue tadi ketemu pak satpam. Katanya, tamu yang mau ketemu lo itu asisten rumah tangga lo. Berarti Bi Marti, kan?"
"Dan tadi lo bilang, kalo lo nyamperin tamu lo. Kok sampe gak ketemu Bi Marti?" lanjut Arbel.
Biola sekarang bingung dengan perkataan Arbel. Tidak mungkin Bi Marti adalah tamu yang ingin menemuinya, orang tadi Biola ketemunya cowok.
"Aneh-aneh! Gue ketemu tamu gue kok. Cuman emang bukan Bi Marti, tapi cowok," ucap Biola.
Arbel tertawa seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Lo saking lamanya ngejomblo halu kali ya ketemu cowok?"
"Terus aja lo ledekin gue. Askal juga buktinya belum cinta juga kan sama lo!" balas Biola.
"Kasian, mencintai tapi gak dicintai balik!"
"Asu lo!" umpat Arbel kesal. Biola ini kalau ngomong gak main-main.
"GUYS!"
Arbel dan Biola menolehkan wajahnya ketika suara cempreng milik Loly menyapa indra pendengaran keduanya.
"La, gue habis ketemu Bu Hani. Katanya ini lo disuruh bikin absen anggota baru Caramello," ucap Loly memberikan beberapa lembar kertas.
"Kenapa gue? Inikan harusnya kerjaan sekretaris?" tanya Biola heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Tawa Dua Luka [COMPLETED]
Teen Fiction27 November "Kita itu beda." "Maksud lo?" "Kita senafas tapi tak selaras." "Dih apa si?" "Kita sedetak tapi tak sedetik." "Ya gue tau lo kan setan!!" "Ola, gue harap lo selalu kayak gini." Biola menatap iris mata cowok itu. "Meskipun nanti lo harus...