18 - Saran dari Athan

34 18 2
                                    

Tling!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tling!

Biola menghentikan pergerakannya ketika mendengar notifikasi di ponselnya. Ia mengambil benda pipih yang terletak di bangkunya itu lalu melihat notifikasi yang masuk.

Toko lukisan
Biola, hari ini jadwal menyetorkan lukisan yang sudah kamu janjikan. Saya tunggu.

Sial! Mengapa Biola bisa lupa dengan jadwal penyetoran lukisan hari ini? Bagaimana bisa ia menyetorkan lukisannya, sedang lukisan buatannya itu sudah rusak karena ulah Alvian ketika mabuk?

"Ck!" Biola berdecak. Dia memijit jidatnya yang terasa pening.

Mau tidak mau, Biola harus menemui pemilik toko lukisan tersebut dan menceritakan semuanya.

Tersadar jika waktu berjalan semakin cepat, Biola merapikan barang-barangnya lalu memasukkannya ke dalam tas. Gadis itu melangkah ke luar kelas.

Beberapa menit berjalan, seketika langkah kaki Biola terhenti ketika teringat bahwa ia memiliki janji dengan Arbel, Loly, dan Kezy untuk menyelesaikan masalah mereka. Biola menepuk dahinya sendiri.

Sudah cukup jauh ia berjalan dari sekolah, sepertinya Biola harus membatalkan secara sepihak janjinya tersebut. Lagipula Biola juga manusia, bisa kapan saja lupa.

"BIO!"

Suara itu. Suara yang tak asing lagi di telinga Biola kembali terdengar.

"Capek," dengus Athan sembari menghirup pasokan oksigen.

Biola berdeham lalu menatap Athan heran. "Ngapain lo di sini?"

"Kalo gak ada lo, gue gak akan ada di sini," balas Athan lalu menegakkan badannya kembali. Tangan besarnya menyugar rambutnya yang sedikit basah karena keringat.

"Buat apa?" tanya Biola jutek.

"Buat apa?" Athan mengulang pertanyaan yang diajukan Biola.

"Buat apa lo ngikutin gue?"

"Gabut," jawab Athan.

Biola mendengus sebal. "Gak pernah serius!"

Gadis itu kembali melangkah membuat Athan mengerucutkan bibirnya. Tak tinggal diam, cowok itu mengikuti langkah kecil milik Biola.

"Bio, pipi lo masih merah, ya?" tanya Athan memperhatikan wajah Biola yang memakai masker.

Biola tak menjawab pertanyaan Athan. Dia sibuk memperhatikan jalanan yang cukup ramai oleh kendaraan.

Satu Tawa Dua Luka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang