50 - Beauty and The Beast

39 14 21
                                    

"HOAAMMM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HOAAMMM."

PUK

"ANJING!"

"HAH MANA ANJING?" Biola terlonjak kaget lalu bangkit dari posisi tidurnya.

"Sakit," ujar Athan mengucek kedua matanya.

Biola yang tersadar ada Athan di sisinya pun seketika memelototkan matanya. "LO?!"

"SEJAK KAPAN LO TIDUR DI SINI?!" tanya Biola dengan wajah galaknya.

Athan mengerjapkan matanya guna menetralisir rasa sakit akibat tangan Biola yang tak sengaja mengenai mata sebelah kanannya. Cowok dengan kaos putihnya itu ikut bangkit dari posisi tidurnya.

"ATHAN! SEJAK KAPAN LO—"

"Ssssttt, Bio! Suara lo kayak toa tau nggak? Nanti kalo keluarga lo denger, lo bisa terancam punah," ujar Athan dengan wajah khas bangun tidur.

Bugh

"Gue bukan hewan! Lagian, bukannya lo semalam tidur di luar? Kenapa jadi di sini?!" Biola bersidekap dada.

Athan melirik jam dinding yang ada di kamar Biola lalu menatap sang pemilik kamar kembali. "Udah jam enam pagi, mandi cepet."

"Ish! Jawab dulu, lo nggak ngapa-ngapain gue, kan?!"

Athan menghela nafas. "Bi, mau gue sedekat apapun sama lo. Gue nggak akan ngapa-ngapain. Karena kita itu beda."

"IYA BEDA! GUE PRINCESS SEDANGKAN LO MONYET, IYA KAN?!" ujar Biola dengan nada meledek.

"AHA! GUE ADA IDE!" Athan menjetrikan jarinya setelah sebuah ide melintas di kepalanya.

Biola mengerutkan dahinya. Mengapa Athan tidak kesal karena ucapannya barusan? Sepertinya cowok itu tidak normal. Karena, dia malah tersenyum tidak jelas, bukannya merajuk.

"Lo punya gaun kuning, gak?" tanya Athan tanpa melunturkan senyumannya.

Biola ngeri sendiri. Athan saat ini terlihat seperti om-om jahat yang tengah merayu gadis kecil.

"Bi, lo kok malah nyengir gitu sih?" Athan menekuk wajahnya kala gadis itu tak merespon ucapannya. Biola malah menatapnya aneh.

"Lo nggak usah kayak om-om deh, Than. Gue jadi ngeri sendiri," ujar Biola bergidik.

Athan mengerutkan alisnya lalu seketika tawanya meledak membuat Biola kesal setengah mati.

"Nggak ada yang lucu!" ketus Biola.

"Lo lucu, banget. Masa lo takut sama om-om ganteng kayak gue?" kekeh Athan.

"Ck! Udah ah! Gue badmood gara-gara lo!" ujar Biola lalu turun dari kasur. Hendak melangkah pergi, namun Athan menahan pergelangan tangannya.

"Lepasin gak?!" ancam Biola.

"Iya-iya gue serius. Lo punya gaun kuning nggak? Atau dress gitu?" tanya Athan menormalkan ekspresi wajahnya.

Satu Tawa Dua Luka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang