14 - Ayok Gelut!

43 20 6
                                    

"Bokap lo, ada di rumah, ya?" tanya Athan sembari mengepalkan tangan di saku jaketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bokap lo, ada di rumah, ya?" tanya Athan sembari mengepalkan tangan di saku jaketnya. Cuaca malam ini sangat dingin, makanya ia melakukan hal itu. Agar kedinginan yang dirasakan tubuhnya berkurang.

"Lo tau darimana bokap gue ada di rumah?" tanya Biola sembari fokus menatap trotoar.

Kedua orang berbeda jenis kelamin itu kini tengah berjalan menuju rumah Biola. Iya, Athan mengantar gadis itu untuk pulang karena ia takut Biola diganggu oleh pria jahat atau semacamnya.

"Gue kenal bokap lo kalo lo lupa," ujar Athan membuat Biola menatap lelaki itu sekilas.

"Gue masih gak percaya sampe saat ini," balas Biola. Dia mengusap kulit tangannya ketika angin berhembus kencang di malam menuju pagi itu.

"Lo gak akan percaya, kalo lo belum percaya sama gue."

"Gue gak akan pernah percaya sama lo kar—"

"Karena gue itu orang asing buat lo, 'kan?" potong Athan membuat Biola mendengus pelan.

"Coba lo pikir, Bio. Rumah gue itu jauh, dan gue bela-belain ke Jakarta cuman buat jadi temen lo. Kalo emang alasan gue karena gabut, ya ngapain gue nyamperin lo. Mendingan gue samperin Ratu Elizabeth di Inggris. Syukur-syukur gue diangkat jadi pangeran. Atau ya pembantu juga gak apa-apa lah gue," ujar Athan membuat Biola mengulum bibirnya guna menahan tawa.

Athan menolehkan wajahnya ke samping ketika Biola tak meresponnya. Cowok itu mengerutkan dahinya.

"Lo ngapain kembungin pipi gitu? Lo bakal gagal kalo mau cosplay jadi ikan kembung," ujar Athan.

Biola berdeham sembari menetralkan ekspresinya.

"Lo gak pantes jadi ikan kembung, Bi."

"Yaudah, gak peduli sih," balas Biola. Mati-matian ia menahan tawanya karena ucapan Athan yang menurutnya ngawur.

"Lo itu cocoknya jadi pasangan gue, Bi. Cocok kan kalo nama lo jadi Biola Arisha Gentala," ujar Athan tersenyum bangga.

"Gak nyambung, Thanos!" protes Biola.

"Masa sih gak nyambung? Yang gak nyambung itu, Biola Arisha Udin. Itu baru gak nyambung!"

"Apa sih lo! Garing banget!" kekeh Biola memukul bahu Athan.

Athan ikut terkekeh melihat tawa gadis di sampingnya mengembang. Hatinya seketika menghangat.

"Jadi, pilih mana?" tanya Athan.

"Apaan?" tanya Biola dengan sisa tawanya.

"Pilih marga Gentala atau marga Udin."

"Gak ada! Gue lebih pilih marga Januarta!" ujar Biola tersenyum sombong.

"Biola Arisha Januarta!" eja Biola dengan senyuman bangganya.

Athan tersenyum kecil. Tanpa Biola sadari, gadis itu menyebutkan nama panjang dari ayahnya sendiri. Athan bisa merasakan jika gadis itu sangat menyayangi sang ayah.

Satu Tawa Dua Luka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang