16 - Cowok Polos

42 19 10
                                    

"HALO ABANG-ABANGKU!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HALO ABANG-ABANGKU!!"

Azka memasuki angkringan tempat mereka berkumpul. Askal, Adam, Farel, dan Jerry menatap cowok yang usianya lebih muda dari mereka itu.

"Eh lagi gibah apa nih," tanya Azka setelah duduk di samping Askal dan Adam.

Farel memutar bola matanya. "Gibah-gibah mulu lo bocil!"

"Ck, Bang Farel sok alim!" balas Azka kesal.

"Ka, pasti lo habis ngedot sama nyokap lo ya," sahut Adam terkekeh.

Azka seketika menolehkan wajahnya, menatap Adam tajam. "Nggak! Mana ada!"

"Itu di bibir lo, ada bekas susu," ujar Jerry membuat tangan Azka seketika membekap mulutnya sendiri.

Askal tertawa. "Azka, Azka ... lo udah gede tapi tetep minum susu. Emang bocil."

Azka mengelap area sekitar mulutnya lalu berdecak. "Ini bukan susu, tapi miras alias minuman keras!"

"Masa? Miras kok bau susu," ledek Adam dengan tawa puasnya. Tak hanya Adam, yang lain pun ikut tertawa meledek Azka.

Azka itu cowok termuda sekaligus cowok yang selalu di-bully oleh abang-abangnya itu. Maklum, Azka masih polos dan masih seperti anak kecil. Bahkan, cowok itu belum pernah membicarakan tentang perasaannya kepada seorang gadis. Sepertinya memang Azka belum menyukai seorang gadis. Entahlah.

"Udah! Kok kalian malah pada ledekin Azka!" ketus Azka.

Askal lagi-lagi tertawa. "Ka, sejak kapan lo manggil diri lo sendiri dengan sebutan nama?"

"NAH! KESAMBET APA LO?" sahut Farel dengan kekehannya.

"Azka cuman mau sopan aja kali," balas Azka memalingkan wajahnya karena kesal.

"Lo makin lucu, Ka. Sumpah dah menurut gue lo kalo jual diri lo, pasti laku!"

"Azka bukan Bang Adam yang ceweknya banyak dimana-mana!" ucap Azka membalas perkataan Adam.

"Mau gue ajarin gak, Ka?" tanya Adam. Tangannya memainkan korek api yang berada di meja angkringan tersebut.

"Nggak. Kasian tau, cewek kok dimainin. Cewek itu dijaga, Bang," ujar Azka.

"Ck, lo belum tau sih gimana rasanya mainin cewek. Kalo lo tau, beuh Lo bakal ketagihan!" ujar Adam meyakinkan.

"Gak usah dengerin Adam, Ka. Bagus Lo gak kayak dia." Askal menepuk-nepuk bahu Azka.

"Kal, mumpung dia masih polos. Ya bisa lah kita ajarin dia jadi playboy. Sebelum punya cewek juga," ujar Adam santai.

Azka menggelengkan kepalanya kuat. "Nggak! Azka gak mau mainin cewek kayak Bang Adam. Kemarin aja, Azka lihat Kak Loly murung gara-gara Bang Adam!"

"Eh lo liat si Loly di mana?" tanya Adam penasaran.

"Di sekolah, waktu sama Kak Arbel," balas Azka.

Satu Tawa Dua Luka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang