34 - Keanehan Athan

27 15 5
                                    

"Berhubung kerjamu bagus, jadi Ibu tambah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhubung kerjamu bagus, jadi Ibu tambah ya. Semoga bermanfaat," ujar seorang wanita paruh baya sembari memberi tiga lembar uang lima puluh ribu kepada Biola.

Tentu ketika mendengar ucapan ibu pemilik lapangan tersebut, tawa Biola mengembang seketika. Tak sia-sia dirinya mendorong gerobak sampai sebanyak tiga kali. Toh menurutnya hasilnya lebih dari cukup.

"Makasih, Bu," ujar Biola tersenyum manis.

Ibu tersebut mengangguk lalu mengelus pucuk kepala Biola. Setelahnya, wanita berumur empat puluhan itu beranjak memasuki rumah minimalisnya lagi.

"THANOS, GUE DAPAT BANYAK!!" teriak Biola sembari berlari kecil ke arah Athan.

Athan menerbitkan ekspresi bahagianya lalu merentangkan tangannya. Tidak lebih dari dua detik, tubuh mungil Biola sudah berada didekapan Athan. Cowok itu menggerakkan pelukannya ke samping kanan dan kiri secara perlahan.

"Seneng?" tanya Athan terkekeh.

Biola mengangguk antusias.

Melihat kegembiraan Biola, lantas Athan mengecup pucuk kepala gadis itu. Entah dapat keberanian darimana, dia melakukan hal itu tanpa memikirkan Biola akan marah atau tidak.

Tapi ternyata semesta tengah berpihak pada Athan. Biola sama sekali tidak menamparnya ataupun mengoceh pada dirinya atas perilakunya itu. Athan ... begitu senang melihat wajah Biola hari ini.

"Ini lo gak mau lepas dari gue atau gimana? Oh modus ...." ujar Athan mengangguk-anggukkan kepalanya berniat menggoda.

Biola yang tengah tersenyum bahagia pun seketika melepas pelukan eratnya itu. Bibir mungilnya mengerucut membuat wajahnya terlihat gemas.

"Dasar perusak kebahagiaan orang!" kesal Biola lalu berjalan meninggalkan Athan.

Athan hanya bisa tersenyum menanggapi sikap dari cewek yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya. Athan senang saat ini ia bisa bersama dengan Biola, namun entahlah untuk nanti. Athan sedikit ragu untuk meninggalkan Biola.

"THANOS! KOK GAK KEJAR GUE?!" teriak Biola kesal.

Athan tersadar dari lamunannya. Dia menatap Biola yang sudah cukup jauh darinya.

"Kok lo natap gue gitu?!" tanya Biola sembari berteriak.

Menyadari bahwa dia menatap Biola sendu, dengan segera Athan mengucek kedua matanya. Mencoba menenangkan pikiran sedihnya tentang Biola.

"THANOS, IH!"

"IYAAAA BIOOO GUE TERBANG INI KAYAK SUPERMAN!" ujar Athan sembari tertawa menatap Biola. Dia berlari menuju Biola dengan ekspresi palsunya.

"Lama!" Biola memukul lengan Athan. Sang empu hanya terkekeh renyah.

"Ketawa terus!"

"Oh lo gak mau ketawa gue diliat sama banyak orang? Ngaku!!" ujar Athan menggoda.

Satu Tawa Dua Luka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang