Happy Reading (~‾▿‾)~
Vote nya Kakak hwhwhw_______
Seperti yang Alan duga keluarga besar Dirgantara datang ke rumah nya. Mulai dari orang tua Alan, kakak Alan yang bernama Liam, istri nya yang bernama Clara, beserta kedua anaknya bernama Bagas dan Alvin yang berumur 6 dan 4 tahun.
Semua datang kecuali adik laki-laki Alan yang bernama Alex yang baru berumur 23 tahun. Alex yang memiliki pekerjaan sebagai pilot, membuatnya belum mengetahui keberadaan Rara.
Keenan sendiri sangat menyesal memberitahu keluarganya tentang Rara karena...
Lihat sekarang, Rara berada dipangkuan oma Rani dengan mami Clara dan Bagas yang mencubit pelan pipi gembul nya.
Sedangkan yang menjadi objek malah anteng dengan sepotong biskuit yang membuat bibirnya belepotan, namun malah menambah nilai gemas pada dirinya.
'ada apa ni kok rame bener, bodo amat lah yang penting makan'
"Kenapa kamu gak cerita Alan?" Tanya opa Dani
"Alan mau cerita tapi nanti bukan sekarang" jawab Alan sambil melirik putra sulung nya yang cemberut.
"Sekarang cerita" titah opa Dani
"Jadi..., Gitu cerita nya"
Keluarga lain hanya mengangguk mengerti dan menatap Rara dengan tatapan yang rumit.
"Tapi, bagaimana kalau orang tua kandung nya mencari Rara dan mengambilnya kembali dari kita?" Tiba-tiba papi Liam buka suara.
"Tidak ada yang bisa membawa putri ku, Rara adalah putri ku dan selamanya akan begitu" mutlak Alan dengan suara tegas.
'waduh perasaan gue gak enak nih'
"Eh Rara nginep yuk di rumah mami" ucapan Clara memecahkan keheningan.
Sontak 3-K melotot tidak terima.
"Gak, belum juga sehari disini" protes Keenan sambil mengambil Rara kepangkuan nya.
"Tul tu" setuju Kenzi sedangan Kevin hanya mengangguk.
Sedangkan mami Clara hanya mengabaikan penolakan keponakannya itu.
"Akhirnya Bagas punya adek perempuan"
Dan begitulah akhirnya semua keluarga berusaha menarik perhatian Rara dengan berbagai cara.
"Dek liat ini lucu kan" ucap Alvin sambil memperlihatkan video Coco Melon.
"Princess lihat abang punya ini" tak mau kalah Keenan menggoyangkan kecrikan bayi yang lumayan berhasil mengalihkan perhatian Rara dari tab.
"Sayang mau ini gak" Bagas menyodorkan es krim di depan mulut Rara membuat Rara berbinar sambil membuka mulut mungil nya.
"Dek liat deh"
"Lala liat kevin bawa apa"
"Sayang"
"Princess"
Oke cukup, Rara lelah dengan semua ini, mending tidur.
Melihat Rara yang tertidur di pangkuan Bagas, sontak semua keluarga terdiam sambil menatap Rara gemas. Bagaimana tidak gemas, Rara tertidur dengan mulut belepotan dan tangan yang masih menggenggam kue yang perlahan jatuh.
Mami Clara pun membersihkan mulut juga tangan Rara dengan perlahan, takut membangunkan sang ponakan.
Saat Alan akan mengambil Rara, Bagas sontak berdiri dan menggendong Rara menuju kamar tamu.
"Bagas nginep yah" bisik nya.
"Alvin juga nginep ah" sambil berjalan mengekori sang kakak.
Keenan tak tinggal diam, dia langsung berlari mengejar sepupu nya itu.
"Kita juga ngin-"
Perkataan papi Liam dipotong oleh ayah Alan.
"Gak ada, kamar tamu dah penuh pulang sana biar Bagas sama Alvin aja yang nginep"
Memang rumah Hana dan Alan tidak sebesar rumah Liam dan Clara. Alasannya karena Hana tidak terlalu suka berada diruangan yang begitu luas walau dia tahu sang suami mampu membeli rumah lebih besar lagi jika sang istri meminta.
"Besok kami kesini lagi, kalo perlu kita pindah saja" ujar Opah tak ingin dibantah.
Alan hanya pasrah, mana berani dia menentang kepala keluarga Dirgantara.
Kejadian tadi tidak luput dari perhatian para maid, suasana keluarga Dirgantara sebelum ada Rara tidak suram, namun saat ada Rara suasana berubah menjadi lebih hangat dan mereka bersyukur untuk itu.
Sedangkan didalam kamar ada Bagas, Alvin, Keenan dan Kevin sedang berebut ingin tidur di sebelah kiri Rara karena sebelah kanan sudah di isi oleh Kenzi yang langsung memeluk erat bayi itu.
"Keenan Abang nya"
"Bagas juga Abang nya, kalian harus ngalah sama yang lebih tua"
"Tua aja bangga" Sinis Keenan
"Kevin paling kecil, jadi kalian halus ngalah"
"Udah Alvin aja"
Mereka pun terus melanjutkan perdebatan unfaedah itu tanpa membangunkan Kenzi dan Rara yang tertidur saling berpelukan.
****
Rara terbangun saat merasa berat di daerah perutnya, seperti ada yang menimpa.
Mengerjapkan mata bulatnya dan melihat kesamping, ada kakak ketiga nya yang masih tertidur sambil memeluknya erat jangan lupakan mulutnya yang terbuka.
Disebelah lain ada Kevin yang menggenggam tangan mungilnya.
'Ganteng banget ampun dah, emang darah campuran gak pernah gagal ya..'
Rara mencoba menggerakkan tangan yang digenggam kakak keduanya itu.
"Aaa un at" oceh Rara tidak jelas dan berhasil, genggaman tangannya terlepas namun tidak membuat sang empu terbangun.
Rara pun menghela nafas pasrah, dia sudah merasa tidak nyaman karena pampers nya sudah penuh ditambah sekarang dia lapar.
'Udah lah pake jurus jitu aja'
"Hiks aaaa hiks" tangis Rara yang sudah benar benar tidak nyaman, ditambah perut nya yang masih dililit oleh tangan Kenzi.
Tangisan nya membuat Keenan yang tertidur dibawah kasur bersama Alvin dan Bagas terbangun.
"Kenapa sayang" ucap Keenan dengan suara khas bangun tidur.
"Hiks bababa hiks" Rara mengulurkan tangan pertanda ingin di gendong.
"Udah penuh ya" peka Keenan sambil menggendong Rara keluar kamar.
'Emang paling peka hiks'
"Bun" panggil Keenan diujung tangga yang melihat keluarga nya ternyata masih belum pulang.
"Rara kenapa sayang" Hana mengambil alih Rara di gendongan Keenan.
"Pampers nya penuh kayanya"
"Yaudah bunda ganti dulu" Hana membawa Rara menuju kamar diikuti oleh Keenan yang akan membangunkan adik juga kakak nya itu karena sebentar lagi masuk jam makan malam.
"Alex sudah tau?" Tanya sang Opa entah kepada siapa.
"Belum seperti nya" jawab Alan.
"Jika dia tahu dipastikan saat ini dia ada disini" lanjut Liam acuh.
Mereka pun melanjutkan percakapan yang tidak jauh dari seputar bisnis.
Clara berjalan menuju dapur untuk membantu menyiapkan makan malam, oma Rani menyusul Hana yang sedang menggantikan pampers cucu kesayangan nya.
****
Makasih udah baca ༼ つ ◕‿◕ ༽つ
Jangan lupa bintang nya kakak ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Bayi?!
Fantasy"Lah? Ini dimana?! Kok badan gue kaku gini?!" Tentang seorang siswi kelas 11 yang meninggal gara gara keselek biji salak bernama Laura Eka Rahmawati, namun malah terbangun di tubuh bayi 6 bulan istilah nya Transmigrasi. Bayi yang di tempati oleh jiw...