Happy Reading❤️✨
Vote komen nya jangan lupa😉✨
______
Arthur saat ini sedang mengobrol bersama sahabat dari kakaknya.
"Jadi Edward yang menyuruhmu kemari?."
"Sopan sedikit, bagaimana pun dia itu kakak mu" tegurnya.
"Jadi, apa yang kau dapatkan tuan Xavier?" Arthur mengabaikan teguran Xavier. Masih ingat kan? Duda anak satu, rekan kerja Alan.
"Sungguh anak muda sekarang tak tahu sopan santun."
"Aku dan kau hanya berjarak 6 tahun jika kau lupa" sinis Arthur. Perkataan Xavier yang seolah-olah jarak umur mereka sangat jauh, Arthur yang berumur 24 dan Xavier 30 tahun.
"Dari yang aku selidiki, Theo tidak benar-benar membuang baby Elsa"
Arthur menatap Xavier seakan bertanya siapa yang dia maksud.
"Maksud ku Rara" jengah Xavier.
"Baby ku belum mempunyai nama, aku tidak sudi memakai pemberian keluarga itu" marah Arthur.
"Ayolah, hanya nama kenapa kau permasalahkan." Lelah Xavier menghadapi sifat keras kepala juga tempramental Arthur.
"Lanjutkan" datar Arthur.
"Aku berfikir, Theo mungkin sengaja membuang Rara agar ditemukan oleh seseorang yang akan merawatnya. Itu hanya feeling ku saja, logika nya begini jika Theo benar-benar membuang Rara, mestinya dia membuangnya ke panti jika masih punya hati, atau ke hutan jika dia berniat membunuhnya." Papar Xavier.
Arthur masih setia mendengarkan.
"Dan ada satu fakta yang harus kau ketahui. Putranya meninggal dunia tepat pada hari kelahiran Rara"
Deg
"Apa mungkin?"
"Coba kau bicarakan dengan kakak mu itu, dia pasti tahu sesuatu" saran Xavier bangkit berdiri, lalu keluar dari ruang kerja Arthur.
"Jika Theo tidak berniat membunuh baby, lantas apa tujuannya?" Batin Arthur.
****
Rara pagi ini sedang bersama para Babang tampan nya. Dia saat ini berada dalam gendongan Effan.
Sesuai ajakan Bumi kemarin, mereka mengajak Rara untuk berjalan-jalan yang tentu diprotes oleh para pria Dirgantara.
Namun mereka kalah suara, karena tiga wanita disana mengizinkan dengan senang hati.
"Rora mau apa?" Tanya lembut Effan, Rora adalah panggilan dari Effan.
"Ec klim" serunya semangat.
"Enggak, ini masih pagi" tolak Arsen.
Rara mengerucutkan bibirnya, kemudian memikirkan makanan apalagi yang sekiranya enak.
"Tuu" tunjuk Rara pada gerobak bakso tusuk.
"Gak boleh" tolak Arsen, lagi.
"Boyeh ya" mohon Rara menatap Arsen memelas.
"Ga--" perkataan Arsen terpotong oleh Effan yang langsung berjalan menuju gerobak tersebut.
"Cayang kaka" Rara mencium rahang Effan karena senang keinginannya terkabul.
"Sayang Rora juga" senyum Effan.
Rara mengalihkan tatapan nya dari senyum tipis Effan, walau tipis tapi manis.
'Ya allah sisain yang model an kek gini satu aja, tapi kalo dua juga boleh' Doa Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Bayi?!
Fantasy"Lah? Ini dimana?! Kok badan gue kaku gini?!" Tentang seorang siswi kelas 11 yang meninggal gara gara keselek biji salak bernama Laura Eka Rahmawati, namun malah terbangun di tubuh bayi 6 bulan istilah nya Transmigrasi. Bayi yang di tempati oleh jiw...