43. Minta tanpa izin

18K 2.5K 192
                                    

Happy Reading❤️

Vote dan komennya kakak🤗✨

________

"itu muka kenapa?" Tanya Zander yang kebetulan baru pulang dan menemukan sang adik tercinta yang sedang duduk dipojokan.

"Hiks ade syudah tydak kuat ngik"

"Mulai deh" gumam zander yang sudah kebal dengan jurus air mata buaya Rara.

"Kenapa?"

"Ade sudah tidak suci lagi bang"

"HAH?" Syok Zander yang masih mencerna ucapan Rara.

"Ini semua gara-gara dia!" Tunjuk Rara pada Bumi yang sedang anteng nonton tv.

"Eh udah pulang lo, sini-sini kita nonton liga final Burundi" ajak Bumi pada Zander yang langsung di iyakan tanpa memperdulikan Rara yang sudah garuk-garuk tembok.

Saking fokusnya, Rara tak sadar kalau dibelakangnya ada sang papa tercinta yang menatap prihatin pada sang anak.

"Istigfar nak, kamu manusia bukan cicak" ucap Edward sambil mengelus rambut Rara.

"Siapa juga yang kospley jadi cicak" cemberut Rara.

"Terus jadi apa?"

"Jadi Tokek!" Sungut Rara kemudian berdiri dan menghampiri kedua pria beda umur yang sedang asik nonton bola.

Dengan badan nya yang kecil, Rara nyempil diantara Bumi dan Zander.

"Wih laga apa ini" tanya Edward yang sudah duduk di sofa singel.

"Nonton aja om, seru ini" ujar Bumi.

Ketiga pria itu malah asik nonton mengabaikan satu makhluk yang sedari tadi ada namun tak dianggap, kaya kamu #Chuaks.

"Ade mau main ke lumah ijal aja, disini ade ndak dianggap" izin Rara entah pada siapa.

"Iya, pulangnya jangan kesorean" ucap Edward mengijinkan.

Sebelum pergi, Rara mengulurkan tangannya pada Edward yang langsung diterima dengan baik.

"Bukan mau salim pa, tapi minta uang buat jajan cilok" ucap Rara tapi tak ayal akhirnya dia salim juga.

"Ngomong dong"

Edward pun merogoh saku jas nya dan menyerahkan uang berwarna kuning.

Rara menatap julid pada sang Papa yang hanya memberinya uang 5 ribu rupiah.

"Cukup kan?"

"Ta--" ucapan Rara terpotong oleh celetukan Bumi.

"Cukup lah kan mau beli cilok doang dapet 5 biji tuh apalagi kalo di mang Jaka dapet 10 biji"

"Ih ade ndak ada bilang cilok doang, tapi mau beli cilok dan ada kemungkinan ade jajan yang lain kaya es jeluk, cimol, telul gulung--" ucapan Rara yang mengabsen nama jajanan itu terpotong oleh Edward yang menyerahkan uang hijau.

"Udah nih"

"Hehe sayang Papa, ade belangkat dulu yaa" riang Rara dan berlalu pergi dengan melompat-lompat kecil membuat kunciran nya ikut bergoyang.

Kemudian ketiga pria itu melanjutkan nonton sepak bola yang sempat tertunda.

****

"Eh itu bukanya si bocil ya?" Tanya pemuda yang sedang nongkrong di warung bersama teman-temannya.

"Yang ngompol itu?" Ingat yang lain.

"Hahaha iya"

"Woi bocil!!!" Teriak pemuda bertindik pada Rara yang sedang makan cilok mang Jaka yang sempat dibelinya tadi.

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang