13. Kelakuan Alan

43.4K 4.1K 66
                                    

Happy Reading❤️

Jangan lupa Vote sama Komen yaa..
ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

______

"Ajukan kerja sama dengan Dirgantara Group" Kata Arthur kepada tangan kanan nya, Owen.

"Baik tuan" patuh owen

Saat ini Arthur sudah berada di Indonesia, negera dimana baby nya berada. Dia mengajukan kerja sama tentu dengan tujuan agar lebih dekat dan mudah mengambil kembali baby nya.

"Dan aku ingin proposal siap dalam 3 hari"

Glek

'Lembur lagi' batin Owen nelangsa.

Namun sebagai bawahan, dia bisa apa? Ingin membantah pun dia tidak berani. Apalagi yang menjadi bos nya adalah seorang Arthur yang bersifat tegas dan tidak ingin di bantah.

"Baik tuan, saya permisi" lesu Owen berlalu untuk mulai mengerjakan proposal kerja sama yang diinginkan oleh bos nya.

"Kita akan segera bertemu baby" Arthur tersenyum tipis membayangkan pertemuan kembali dengan kesayangan nya.

Namun itu tidak akan semulus bayangan mu, Arthur.

****

"Anak mu sungguh sangat menggemaskan, ed" sahut orang di sebrang telepon.

"Aku tahu, terus awasi anak ku jangan sampai dia kekurangan satu hal pun."

"Tenang saja, tanpa kau suruh aku akan menjaga dia selagi kau mengurus pekerjaan mu disana, karena aku sudah jatuh hati pada nya"

"Kau jangan macam-macam!"

"Hahaha tenang lah ed, bukan jatuh hati seperti yang kau kira" Tawa orang itu.

"Siapa yang tahu"

"Ayolah aku sudah tua, dia lebih cocok bersama anak ku"

"Aku tidak sudi dia bersama anak balok mu itu, yang ada kehidupan anak ku akan suram"

"Kau jahat sekali" terdengar nada seolah tersakiti.

"Lan-"

Tut.

Edward menutup telpon dari salah satu sahabat nya yang bersedia membantu mengawasi juga menjaga anak nya.

Dan dia yakin, sahabat nya itu pasti sedang menggerutu akibat dari perbuatan nya barusan, tapi dia tidak peduli.

Tidak tau di untung bapak edward ini, sudah dibantu malah ngelunjak.

"Aku harus membuktikan bahwa baby adalah anak kandung ku" Edward berfikir keras.

Tiba-tiba dia menelpon salah satu bawahan nya.

"Hubungi rumah sakit dimana anak ku biasa imunisasi" setelah mengatakan satu kalimat tersebut, edward langsung menutup telpon tanpa menunggu jawaban dari lawan bicara nya.

"Ini tidak akan mudah" Edward tahu, keluarga Dirgantara pasti memberikan fasilitas terbaik untuk anak nya melihat dari mereka yang memperlakukan baby nya, dan itu menyulitkan edward untuk meminta bantuan kepada pihak rumah sakit.

"Apa pun cara nya akan ku lakukan, walau harus dengan cara terkotor sekali pun,

Papa tidak akan menyerah sayang" lanjut Edward sambil menutup mata.

****

"Nda!" Teriak seorang bayi kecil yang hanya memakai pampers.

Niat nya dia akan mandi sore, namun tiba-tiba Hana ada telpon masuk dari salah satu karyawan butik nya membuat acara mandi nya tertunda.

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang