26. Benda apa ini?

29.4K 3.3K 341
                                    

Happy Reading❤️

Vote dan komennya kakak🤗✨

______

Sudah satu minggu lebih Rara berada di London. Bisa dikatakan dia lumayan betah berada disini.

Zander dan Hiro sudah kembali bersekolah, terkadang Hiro mengajak teman-teman nya ke rumah yang otomatis pasti akan bertemu Rara.

Rara begitu lengket pada teman Hiro yang bernama Adam. Walau Adam bermuka dingin dan judes tapi dia soft banget aslinya kalo Rara ibaratkan Adam itu es krim, dingin tapi manis eaaa.

Sifatnya sebelas dua belas kaya Arsen. Duh jadi kangen sama babang tampan satu itu.

Ada satu temen Hiro yang nyebelin banget, namanya Max. Itu orang jail nya gak ketulungan, pernah Rara ditinggalin diatas kulkas yang tingginya hampir 2 meter. Sejak saat itu Hiro melarang Max jika dia hendak mengajak Rara bermain, karena ujung-ujung nya pasti Rara nangis.

Kalau kata Max sih 'tangis seorang adik adalah musik paling menyenangkan bagi seorang kakak'

Bahasa pun bukan jadi kendala, karena Rara terkadang juga menggunakan isyarat tubuh jika ingin mengatakan sesuatu. Beruntung orang-orang disini pada peka semua, Rara kan jadi seneng.

Kini dia sedang berada didalam mobil untuk menjemput abang pertamanya pulang sekolah. Zander sudah kelas 3 Primary School, atau kita sering bilang nya SD.

"Zan!!" Teriak Rara dari kaca mobil yang terbuka begitu melihat abang nya yang baru keluar gerbang bersama anak lelaki seumuran nya.

"Rara!" Girang Zander saat melihat adik tercintanya ikut untuk menjemput. Anak lelaki seumuran Zander pun mengekori dari belakang.

"Rara jemput Zan ya!" Basa-basi Zander yang masih berdiri didepan pintu mobil tanpa membukanya.

"Iyaa, eh itu capa?" Penasaran Rara pada lelaki dibelakang Zander yang sudah menunjukan senyumnya begitu melihat Rara.

"Halo!" Sapanya riang.

"Hai!" Balas Rara tak kalah riang.

"Baby kenalkan ini teman Zan, namanya William"

"Halo, namaku William" ucapnya dengan fasih bahasa Indonesia, bahkan dari aksennya tak ada canggung sama sekali seperti sudah biasa.

Mengetahui keheranan Rara, Zander segera menjelaskan.

"Ibu Willi berasal dari Indonesia"

"Oohh, calam enal willi, ama Lala itu Aulola"

"Halo Lala"

"Ukan Lala, tapi Laala"

"Aku sudah benar, Lala" bingung Willi.

"Ihh ukan"

Zander yang melihat itu tersenyum tipis, dan segera melerai perdebatan tak berujung keduanya.

"Aku pulang dulu Willi, bye!" pamit Zander bergegas naik mobil.

"Bye!"

Mobil yang ditumpangi Zander dan Rara pun melaju pelan meninggalkan William yang masih menunggu jemputan.

Tin tin.

"Masuk sayang!" Seru seseorang dari dalam mobil.

"Ayah!"

****

"Jangan bilang kau menyayangi bayi itu?!"

"Iya, aku menyayangi nya"

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang