"Lah? Ini dimana?! Kok badan gue kaku gini?!"
Tentang seorang siswi kelas 11 yang meninggal gara gara keselek biji salak bernama Laura Eka Rahmawati, namun malah terbangun di tubuh bayi 6 bulan istilah nya Transmigrasi.
Bayi yang di tempati oleh jiw...
Maaf banget udah 2 minggu gak update huhu, jadi aku tuh sebenernya udah ngetik chapter ini tapi pas di liat ilang.. udah coba dibalikin tapi gak bisa berakhir malas dan keterusan wkwk
Akhir akhir ini juga wp aku suka error menambah kemalasan seorang author
Sebagai ganti nya next chapter gak akan lama kok, aku usahain bakal rajin up doain aja yaa❤️ semoga terhibur yaa🌹✨
Jangan lupa Vote dan komennya❤️🌹
______
Saat ini ketiga bocah unreal itu sedang bermain disebuah taman tak jauh dari komplek rumah.
Ketiga bocah yang dimaksud tak lain adalah Rara, Bima dan bocah waras kita Alif.
"Alif tolong dolongin ayunan lala dong" ucap Rara yang meminta tolong pada Alif yang sedang bermain pasir.
Untuk Bima sendiri dia sedang menggoda anak SMP yang kebetulan sedang nongkrong disana.
"Ekhem"
"Aduh maaf de, kakak gak ada receh" ucap salah satu cewe disana yang mengira Bima ingin mengamen.
"Aduh kakak, Bima tuh udah kaya dari lahir jadi Bima gak tau apa itu receh" sombong Bima.
Ketiga gadis SMP itu menatap malas pada Bima.
"Kakak tahu gak awan apa yang bikin baper?" Tanya Bima.
"A wanna be with you" jawab salah satu gadis disana yang tahu arah gombalan Bima.
"Ihh kakak pura-pura gak tahu aja bisa gak sih biar Bima kelihatan keren" kesal Bima yang gagal menggembel.
Ketiga gadis SMP itu malah ngakak melihat wajah cemberut Bima.
"Bisa gitu ya" Cetus salah satu gadis itu.
Disisi lain, Rara dan Alif sedang bermain ayunan sekilas mereka terlihat seperti orang yang sedang pacaran.
"Cepetin lif" ucap Rara kegirangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Sumber : Google)
Sudah lebih dari 10 menit Rara bermain, lama-lama bosen juga kalau cuma main ayunan ditambah Alif yang juga sudah lelah.
"Udah lif, Lala pusing"
"Iya, Alif juga cape" Alif pun terduduk tanpa memikirkan tempat yang didudukinya itu kotor.
"Bima sini!!" Panggil Rara pada Bima yang sedang mencari target selanjutnya.
"Apaan? Bima tuh lagi mengembangkan bakat tau" kesal Bima menghampiri Rara.
"Alah, bakat apa begitu" sinis Rara jangan lupakan juga muka julid nya.
Ketiga bocah itu duduk membentuk segitiga dengan Rara yang duduk diatas ayunan.