"Lah? Ini dimana?! Kok badan gue kaku gini?!"
Tentang seorang siswi kelas 11 yang meninggal gara gara keselek biji salak bernama Laura Eka Rahmawati, namun malah terbangun di tubuh bayi 6 bulan istilah nya Transmigrasi.
Bayi yang di tempati oleh jiw...
"Kakek, Boleh yaa.." melas Bumi pada sang kakek yang sedang membaca koran.
"Tidak" Tegasnya. Entah sudah berapa kali Bumi meminta untuk pulang ke Indonesia tapi tetap tidak di beri izin.
"Kakek, Bumi mau ketemu sama cebong udah kangen banget" lirih Bumi berharap sang kakek kali ini luluh.
"...." Hening tak ada jawaban, malah sekarang kakek sedang membalik halaman koran.
"Kakek sayang banget ya sama Bumi sampe gak diizinin pulang gini" pede sekali nak Bumi ini.
Lagi-lagi sang kakek tidak menjawab.
"Kakek ihhh" rengek Bumi. Mungkin jika teman-temannya lihat sudah ditimpuk saking jijiknya.
"Kakek Bumi tuh udah punya cebong dan pasti cebong juga kangen banget sama abang paling ganteng nya ini, udah 2 tahun Bumi gak ke Indo"
"Nih kakek liat deh fotonya, pasti kakek juga suka soalnya dia imut-walau kelakuannya nauzubillah" Bumi memperlihatkan foto Rara yang sedang tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Sumber: Google)
Sang kakek yang bernama Ryoma hanya melirik, kemudian kembali fokus pada bacaannya.
"Hm, hanya tiga hari"
"Yah masa tiga hari, satu tahun aja kek" tawar Bumi tak tau diri.
"Seminggu, sudah sana!" Kesal kakek, entah punya dosa apa dia sampai punya cucu seperti bentukan Bumi ini.
"Sebulan?!? Oke makasih kakek ku terzeyeng" Girang Bumi kemudian berlari masuk untuk berkemas.
"SEMINGGU BUMI! TELINGA MU MAU KAKEK POTONG HAH!"
****
Disebuah perusahaan besar, terdapat 4 pemuda yang sedang mengadakan rapat.
"Tidak kah kalian merasa situasi ini terlalu tenang?" Tanya salah satunya.
"Ya, aku juga berfikir begitu. Musuh kita tidak sedikit, ditambah musuh keluarga kita, situasi perusahaan juga sedang stabil. Bukankah sedikit mencurigakan?"
Hening.
Ketiga pemuda itu sedang berfikir siapa yang jadi kemungkinan dalang dari semua kekacauan saat ini.
Tapi tidak dengan satu pemuda disana, dia tampak santai seolah sudah mengetahui kebenarannya.
"Ada musuh dalam selimut" celetuk Adam. Keempat pemuda itu tak lain adalah Adam, Max, Lean dan Hiro.
