10. Demam

51.1K 4.6K 28
                                    

Happy reading ❤️✨

Jangan lupa vote komen nya
ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

Makasih yang udah nungguin hehe✨😇
_____

Rara frustasi, Rara lelah dengan semua ini bagaimana tidak setelah tahu Rara tumbuh gigi, keluarga nya tak segan-segan membeli beberapa teether, bukan beberapa lagi tapi puluhan ditambah kiriman Alex yang berisi puluhan mainan terbaik.

Rara menelungkupkan badan nya lelah setelah drama "teether milik siapa yang akan di pilih pertama?" Sungguh rasa nya tertekan melihat wajah berharap keluarga nya seolah berbicara,

"Ayo sayang ambil punya ayah"

"Punya Mami lebih bagus, ambil"

"Opa beli yang terbaik dari yang terbaik, ambil punya opa"

"Punya Papi paling mahal"

'Tolong siapa pun' batin nya

Begitulah sekira nya, dan kalian tahu akhirnya teether milik siapa yang diambil pertama? Itu adalah milik Alex.

Jadi Alex menang ronde ini.

Keenan yang memang pada dasar nya paling peka langsung tahu bahwa adik kecil nya itu kelelahan setelah barusan di pangku gilir oleh semua anggota keluarga nya.

Keenan memindahkan badan Rara agar masuk kedalam pelukan hangat nya. Rara tidak menolak karena saat ini dia merasa tubuh nya terasa lebih lemah dari biasanya.

Mereka yang melihat itu sedikit merasa bersalah membuat putri, adik dan cucu nya kelelahan.

"Cantik, kau tidak apa-apa?" Cemas Bagas menggenggam tangan Rara.

Keluarga lain pun merasa ada yang berbeda, tidak biasanya Rara diam dan tenang karena biasanya mulut Rara tidak akan berhenti berceloteh.

"Kau sakit?" Tanya Liam memegang dahi Rara menggunakan telapak tangan besar nya.

"Sedikit lebih hangat dari biasanya"

"Apa?! Cepat panggil dokter!" Panik Alan menggendong Rara yang sudah menutup mata nya, tidur.

****

"Belum ada kabar juga?!" Amuk pemuda berusia 24 tahun tersebut kepada bawahan nya.

Sedangkan yang menjadi target amukan hanya bisa menundukkan kepala nya pasrah.

"Kami akan berusaha lagi tuan muda, tolong beri kami kesempatan satu kali lagi" jawab sang bawahan.

"Harus! Aku membayar kalian bukan untuk mendapatkan hal sia-sia seperti ini! Cari sampai ketemu!" Datar pemuda tersebut, jangan lupakan mata yang senantiasa menatap bawahan nya tajam.

Setelah bawahan nya keluar, pemuda itu menghempaskan tubuh kekar nya pada kursi, menghela nafas lelah.

Dia adalah Arthur, anak kedua dari keluarga Grisham sekaligus paman dari Rara.

Arthur sadar, sangat sulit untuk menemukan seseorang tanpa nama dan identitas terlebih masih bayi karena saat hilang nya Rara bahkan keluarga Grisham belum menyematkan nama kepada bayi mungil itu.

"Kenapa begitu sulit untuk menemukan mu sayang" lirih Arthur menatap foto bayi Rara yang menjadi lock screen handphone nya.

Hanya itu foto satu-satu nya yang dia punya.

Perhatian nya teralihkan saat ada yang mengetuk pintu.

"Kak?"

"Ada apa Hiro?"

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang