29. Om--

26.9K 3.7K 277
                                    

Happy reading❤️

Double up tuh😜

Vote dan komennya jangan lupa kakak🤗✨

_______

BRAK.

"BAGAIMANA BISA KAU TAK MENJAGANYA!" Murka Alan begitu mendengar kabar yang terjadi.

Hana dan Clara sudah sesenggukan setelah mendengar kabar tersebut.

"Kak, Rara hiks aku tak ingin kehilangan dia" racau Hana di pelukan Clara.

"Dia pasti baik-baik saja" hibur Clara yang menahan air matanya keluar lebih deras.

Liam sendiri mencoba menenangkan kedua wanita itu.

Anak-anak sudah mengeluarkan aura tak mengenakan terlebih lagi Keenan.

"Bang ade" tangis Kenzi dan Kevin di pelukan Alvin. Keenan hanya diam dengan pandangan kosong.

Bagas memilih memisahkan diri untuk menghubungi Arsen dkk. Bagaimana pun mereka harus tahu apa yang terjadi, walau tak dipungkiri Bagas kurang suka pada mereka yang membuat perhatian Rara terbagi.

"Kami kesana sekarang!" Tutup Alan.

"Bersiaplah kita ke London!" Ucap datar Alan, tak ada raut jahil seperti biasanya yang ada hanya raut marah dan datar.

"Pergilah, Opa akan menyusul bersama Oma" titah Opa Dani, karena tadi setelah mendapat kabar tersebut Oma Rani sangat syok hingga pingsan.

"Baik" jawab Alex dengan mata yang memerah.

Mereka pun bersiap untuk pergi, dan mungkin akan sampai esok hari.

****

Tak jauh berbeda dengan mansion Grisham. Hiro yang menjadi orang terakhir bersama Rara sudah dipukul habis-habisan oleh Arthur.

Edward tak ada niat untuk memisahkan kedua adiknya itu.

"BAJINGAN!"

"GAK BECUS!"

Setiap teriakan Arthur, diiringi oleh pukulan. Hiro hanya pasrah karena dia sadar ini juga salahnya mengajak Rara keluar mansion.

Untuk Adam, Max dan Lean sendiri sudah kembali pulang setelah berjanji akan membantu untuk mencari keberadaan Rara. Terlebih Max, pria itu menangis dalam diam merasa gagal untuk menjaga kesayangannya.

Max dulu sempat mempunyai adik perempuan, namun dia tak selamat karena gagal jantung setelah 5 hari dilahirkan. Begitu mengenal Rara, rasa rindu pada sosok adik yang selama ini dia pendam akhirnya tersampaikan. Dia jahil, dia suka membuat Rara menangis karena semata-mata ingin perhatian dari Rara. Seorang kakak memang suka membuat adiknya menangis, tapi dia tak suka adiknya menangis karena orang lain.

"Arthur! Sudahlah adikmu bisa mati!" Lerai Rey akhirnya.

Arthur dengan nafas yang masih terengah memandang bengis pada tubuh Hiro yang sudah tergeletak tak berdaya.

"Obati lukamu"

"Baik ayah" jawab lirih Hiro berusaha bangkit dan berjalan tertatih.

"Maafkan Milo" lirih Hiro diiringi air mata yang menetes.

"Bagaimana?" Tanya Edward setelahnya.

"Ayah sudah menyuruh semua bawahan ayah untuk mencari keberadaan Rara"

"Aku juga" timpal Arthur tak menghilangkan raut datarnya.

Edward berlalu pergi untuk meminta bantuan pada seseorang yang dia rasa bisa membantu.

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang