15. Flashback

41.1K 3.5K 38
                                        

Happy Reading ❤️

Jangan lupa vote dan komen ya ✨🤗

_____

Hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh Alex, karena dia akan pulang dan bertemu dengan baby bear nya.

Namun perkataan Ben membuat senyuman nya luntur.

"Maaf menganggu tuan, tiba-tiba tuan Dominic mengabarkan ingin bertemu" ucap Ben takut-takut, saat melihat perubahan dari bosnya itu.

"Sialan" umpat kesal Alex.

"Dimana?."

"Beliau membuat janji temu di restoran X."

"Siapkan mobil" perintah Alex.

"Baik tuan" Ben pun pamit.

"Sialan! Karena dia, aku harus menunda kepulangan ku. Jika bukan hal penting yang akan disampaikan nya, akan ku hancurkan dia." Marah Alex bergegas pergi dengan hawa mencekam membuat pegawai yang dilewati nya tidak berani untuk sekedar mengangkat kepalanya.

Perjalanan menuju restoran X hanya menghabiskan waktu 5 menit dari perusahaannya.

Alex bersama Ben di belakangnya berjalan dengan angkuh menuju ruangan VIP yang ditunjukan oleh salah satu pelayan.

"Tuan Alex" sapa Theo bangkit dari duduknya.

"Maaf membuat anda menunggu" balas datar Alex, bagaimana pun dia masih kesal dengan pria didepan nya ini.

"Tidak apa" balas Theo dengan senyum formalnya.

"Jadi, ada apa tuan Dominic?" Ujar Alex to the point.

"Hahaha, anda sangat terburu-buru tuan. Bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu?" Ramah Theo, tapi Alex tahu itu hanya sebuah topeng belaka.

"Saya tidak ada waktu untuk itu, jadi sebutkan apa maksud anda menyuruh saya untuk datang, karena saya tahu anda tidak mungkin membicarakan soal kerja sama kita kemarin."

"Anda sangat peka ternyata" Theo tersenyum miring.

"Ah ya bagaimana kabar keponakan anda?" Lanjut Theo menatap Alex jenaka.

Alex tahu siapa keponakan yang Theo maksud, siapa lagi jika bukan Rara. Alex mencoba untuk tidak meledak saat itu juga mendengar perkataan pria bermarga Dominic itu.

"Apa maksud anda?." Alex berkata dengan tajam.

"Anda jelas tahu maksud saya tuan Alex, dan saya pun tahu bahwa keponakan kesayangan mu itu, bukanlah bagian dari keluarga Dirgantara." Kata Theo santai.

Keluarga Dirgantara memang sangat tertutup mengenai keluarganya. Mereka sangat menjaga privasi setiap anggota keluarga. Maka saat publik tahu Rara, publik hanya akan mengira Rara adalah anak yang di sembunyikan oleh Dirgantara, tidak akan ada yang curiga karena mata Rara yang berwarna biru, sama seperti Alan.

Alex sudah tidak dapat menahan emosinya, beranjak berdiri dan mencengkram kemeja Theo dengan wajah memerah menahan amarah. Alex tidak mempedulikan kesopanan karena pria dihadapannya lebih tua.

"Apa tujuanmu" desis Alex menatap tajam Theo yang dibalas tatapan santai, seolah tidak takut dengan hawa yang dikeluarkan oleh Alex.

Dan hilang sudah panggilan formal mereka.

"Huhuhu, tenang dude" Theo melepaskan cengkraman Alex.

"Aku hanya memperingati untuk menjaga keponakan tersayang mu itu, sebelum mereka membawa nya kembali" jelas ambigu Theo.

"Siapa yang kau maksud mereka?"

Theo tersenyum santai sebelum menjawab "keluarga kandungnya"

Deg

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang