36. Hukuman

25K 3.3K 213
                                    

Happy Reading✨❤️

Vote dan komennya jangan lupa ya🌹✨

Maaf kemaleman🙈

_______

Minggu pagi yang cerah, bocah kesayangan kita ini sedang membantu Bi Kinan untuk menyiram bunga dengan raut wajah cemberut.

Jadi, tadi ia sangat bersemangat untuk jogging ke taman bersama dengan Kenzi, itung-itung mau jajan cilok juga katanya. Tapi sayangnya sang Papa tidak mengizinkan dan malah memfitnahnya.

"Gak boleh, yang ada malah kamu godain anak orang" ucap Edward kala itu yang disetujui oleh adiknya.

"Apah yang kamoe lakukan padaQ itu jhahat" ucap Rara lebay dan berlari keluar rumah.

Edward dan Hiro yang melihat hal itu hanya tersenyum geli, tak khawatir karena tahu tujuan dari putrinya itu.

Bocah itu tambah merajuk saat tak dibujuk atau dikejar seperti sinetron yang ditontonnya.

"Pilem adalah pilem" sadarnya.

Kembali lagi kepada Rara yang sedang membantu menyiram bunga.

"Non Rara kenapa?" Tanya wanita setengah baya itu saat melihat wajah nona nya yang suram.

"Ade nda diijinin joging bi" curhat Rara.

"Joging apanya, malah jajan yang ada" sahut sebuah suara tiba-tiba.

Rara yang merasa tersindir pun menoleh cepat kearah Alan yang berbicara dengan nada mengejek.

"Yayah apaan cih, nda diajak juga" judes Rara pada Alan yang sedang membawa secangkir kopi.

Alan yang memang suka membuat putrinya kesal pun malah semakin menjadi dengan mulut yang dibuat menye-menye.

"IHHHH" Rara yang terlanjur kesal pun mengarahkan selang air pada Alan, ingin balas dendam.

Tapi Alan yang sadar langsung berlari masuk diiringi tawa jahil karena merasa berhasil membuat pipi gembul putrinya yang merah jadi semakin merah.

"Hiks" saking kesalnya, bocah dua tahun itu terisak.

"ABAN KEN!!" Jerit Rara dengan air mata yang semakin deras. Bi Kinan yang sedari awal melihat kejahilan tuan nya itu tidak bisa untuk tidak tersenyum, ingin menenangkan tapi nona nya terlalu gemas jika sedang menangis.

"Non"panggil Bi Kinan pelan dan memegang bahu nona nya untuk diajak masuk. Pasalnya baju Rara sudah basah kuyup, jika dibiarkan ia bisa sakit.

"Adek kenapa?" Tanya perhatian Keenan dengan menggendong tubuh berisi Rara, mengabaikan bajunya yang ikut basah.

"Alan hiks jaat" adunya tak sopan.

Keenan ingin menegur, tapi melihat keadaan adik tercintanya itu dia hanya diam dan mengajak adiknya untuk berganti baju.

Sedangkan di dapur, Alan sudah dijewer oleh Hana karena suaminya itu suka sekali membuat putrinya menangis.

"Aduh aduh sakit yang"

"Kamu ini udah tua, masih aja jail" ucap Hana tak habis pikir.

"Tau udah bau tanah juga" lirihan Bagas yang ternyata terdengar oleh pemilik nama dan mendapat pelototan Alan membuatnya langsung kabur.

"Sudah-sudah" lerai Liam.

****

Rara mengabaikan Alan sebagai bentuk dari rasa kesalnya.

Dirgantara sedang sarapan, ditambah dengan Hiro yang tadinya ingin menyusul Rara juga diajak makan bersama. Edward sendiri ada urusan mendadak katanya.

"Sayang ini enak loh kamu gak mau" bujuk Alan menyuapkan sepotong kue red velvet kedalam mulutnya, kue kesukaan Rara.

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang