35. Stay Halal

26.1K 3.4K 230
                                    

Happy Reading❤️

Vote dan komennya ya🤗✨

(⁠^⁠3⁠^⁠♪

_______

Setelah kejadian di masjid tadi keempat pria berbeda usia itu berjalan bersama menuju rumah Dirgantara dengan Rara yang berada digendongan Liam.

Rara merengek ingin bertemu dengan bundanya. Itu semua karena Alan.

Keinginan Hiro agar Rara tidak takut, sirna karena dengan jahilnya Alan memberitahukan kebenarannya pada Rara.

"Hayo Ade, tadi udah ngobrol sama siapa" usil Alan. Entah sudah berapa kali dia menakut-nakuti sang putri. Ingin rasanya Alan tertawa melihat wajah bengong Rara. Sangat lucu.

Akibat dari kejahilannya itu muka Rara sudah pucat pasi. Dia memang suka cowok ganteng tapi yang nyata bukan kayak gitu juga.

"Ade jadi anak indihom" cengo Rara membuat keempat nya sontak tertawa.

Mulut yang biasanya tak pernah diam, kini tertutup rapat. Ingin membalas pun tak bisa, dia terlalu lemas saat mengetahui kebenarannya.

Sampai di rumah pun Rara masih diam memikirkan kejadian barusan. Dia tak terlalu takut sih cuma lebih ke syok.

Buat apa juga takut, Ustadz Ali kan baik gak mungkin kan dia ganggu, pikir Rara.

"Unda!!" Teriak Rara begitu melihat sang bunda yang sedang menyiapkan makan siang.

"Loh sayang" senang Hana karena kedatangan Rara.

Rara pun menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hana membuat sang empu bingung. Tak biasanya putri kecilnya seperti ini. Dia pun menatap Alan untuk meminta penjelasan yang dibalas gumaman tanpa suara.

"Nanti aku jelasin" begitulah yang Hana tangkap dari gerak bibir Alan.

Hana yang masih menggendong Rara pun mengajak Edward dan Hiro untuk makan siang bersama.

"Sayang makan dulu, tadi bunda masak sayur sop kesukaan kamu" bujuk Hana agar Rara melepaskan pelukannya.

Dan berhasil, Rara sudah duduk di kursi miliknya dan mulai menyantap sayur sop dengan tambahan bakso, sosis, daging ayam, dan ceker ayam.

Dia makan duluan, tak mengindahkan mereka yang sedang menatap kearahnya.

Jika ditanya pilih mana antara cogan dan makanan, Rara pilih cogan.
Karena nanti cogan nya bisa dia suruh buat beli makanan, pinter kan Rara.

Mami dan abang-abangnya pun baru datang dari arah tangga, untuk Opa dan Oma nya mereka sedang pergi untuk liburan berdua. Emang aki-aki satu itu agak gimana gitu..

"Loh cantiknya Bagas" Girang Bagas berlari menghampiri Rara yang sedang makan.

Rara hanya melirik sejenak sebelum melanjutkan kembali kegiatan makannya.

"Sayang" panggil lembut Keenan mengelus puncak kepala Rara.

Kebetulan mereka sedang ada dirumah, kecuali Opa dan Oma karena hari ini tanggal merah.

Tak lama setelah itu mereka pun melaksanakan makan siang nya dengan tenang, karena sang perusuh sedang berusaha makan ceker ayam.

"Sayang kata orang kalo makan ceker ayam nanti tulisannya jelek loh" ucap Liam tiba-tiba membuat Rara menoleh kearahnya.

"Ndak papa, yang penting tuyisan nya kebaca cama cendili" jawab Rara enteng.

"Tapi nanti kalo kamu jadi sekretaris gimana?" Alan penasaran dengan jawaban dari putrinya itu.

Jadi Bayi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang