Hati tidak dapat Engkau gantung, sebarapa besarpun cintanya.HAPPY READING.
Kampus ramai dengan para siswi, hari ini adalah hari Dimana Bintang harus siap bertemu dengan dokter Bagas, alias dosen disekolahnya.
Seperti biasa Bintang bersama teman temanya berjalan untuk menuju kampus, Aidren juga baru terlihat masuk setelah sekian lama. walaupun Aidren tidak jadi bertunangan dengan Bintang ia tetap masih berteman baik. Lisa, Helena, iqbal, Dan Angga.
"By, kemarin gua denger-denger pas Bunda lo telponan Sama nyokap gue lo makan malem diluar ya? " pertanyaan macam apa ini. Bintang mengangguk mengiakan.
"Sama siapa? Kok gua gatau!" cibir Helena.
"Sama dokter Bagas, " celetuknya.
Semua orang disana menatap kaget. "What? Lo ngedate sama dokter bagas?" Lisa bertanya-tanya.
"Iya."
Aidren yang sendari tadi diam sekarang ikut berbicara. "Lo pacaran sama Bagas?" tanya Aidren. Tatapan Aidren sangat tajam bukan karna ia cemburu tapi karna Aidren juga menghargai sahabatnya walaupun sampe saat ini belum ada kabar.
"Enggak, " jawabnya jujur.
"Bagus kalo gitu."
Rey sangat heran pada Aidren. "Jangan bilang lo suka lagi sama Bintang?" lirihnya.
"Enggak, gua gak suka aja. Bintang deket sama Bagas." tegasnya lagi Aidren mulai kembali.
Angga menepuk kepala nya sendiri."itu berarti lo masih suka!" Aidren melirik Angga dengan malas, pernyataan teman temanya memang tidak masuk akal.
"Udah udah apaan si, jangan ngomongin gituan, jam kampus udah masuk dari tadi." cibir Bintang sedikit canggung.
Didalam kampus mendapatkan pencerahan dari seorang dosen yang sangat familiar. yaitu dokter Bagas. Ia baru baru ini mengajar di panjajaran.
Sungguh semua siswi yang berada dikampus terpesona dengan dosen muda ini, hampir semua menatap bagas dengan tatapan suka, Dokter Bagas memang Sangat Tampan. Apalagi dirumah Sakit sudah banyak pasien Muda yang pura pura Sakit Hanya karna ingin melihat dan merayu Dokter itu.
"Hallo semua kembali lagii dengan saya di kampus ini, " ungkap Bagas.
"Pagi ganteng." celetuk salah satu siswi.
"Pagii pak dokter, " ganjen siswi yang sendari tadi menatap dokter Bagas.
Malah Bintang melihat dokter bagas biasa aja, tapi kenapa orang orang terlihat ganjen pada lelaki itu. Bintang hanya menggeleng melihat teman teman kampusnya yang tepesona dengan wajah tampan dokter bagas.
"Kalian sudah kenal saya? " tanya nya lagi.
"Sudah pak, tapi belum tau nama lengkapnya," jawab Lisa Ragu, dokter bagas mengangguk. "Oh iya perkenalkan nama saya Raigan Bagaskara. Saya kebetulan sekarang jadi dosen disini. " jawabnya.
Namanya mirip dengan note yang ada pada Bunga beberapa Bulan lalu, Bintang masih ingat dengan itu. R. B itu adalah singkatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISI
Teen Fictiondi pertemukan oleh semesta, dan dipisahkan oleh keadaan. Pada akhirnya kita yang menentukan. seorang Gadis yang berparas cantik nan anggun, membuat satu sekolah terpesona padanya. disisi lain ia hanya menyukai satu laki-laki tampan, bahkan sangat d...