kehadirannya

4 1 0
                                    

Aku tidak pernah mengeluh karna hidup denganmu, justru aku sangat bersyukur bisa bersamamu dan jagoanku ini.

HAPPY READING.

Tiba waktu nya Bintang sudah menginjak 9 bulan, semalam ia merasa kesakitan. Raga secepat nya membawa Bintang kerumah sakit Medika, semua merasa panik bahkan Raga sendiri, pada hari itu tiba semua keluarga mendatangi rumah sakit, setelah dikabarkan Bintang akan melahirkan.

2 jam sudah berlalu,tapi masih meninggalkan ketakutan dan ketegangan yang sama bagi dua keluarga dari Raga dan Bintang yang masih terbawa suasana menegangkan beberapa saat lalu, dengan mata sembab sembabnya.

Semua orang berdo'a berharap bahwa keduanya akan selamat, Raga yang sendari tadi menemani istrinya sangat amat bersyukur diberi istri yang begitu sabar bahkan disaat melahirkan seperti ini.

Sejak tadi dari pihak dokter belum bisa mengambil tindakan, karna menunggu persetujuan sang suami untuk oprasi Caesar sang kekasih nya.

"Kamu pasti bisa sayang." Ucap Raga sembari memegang kedua tangan sang istri, Bintang mengangguk.

"Mas jangan khawatir ya," jawab Bintang sembari tersenyum, Raga mencium keningnya.

Bintang yang sudah terbaring  lemah dipindahkan ke ruang oprasi Caesar,semua sangat menunggu kabar dari dokter, mata lelah yang sudah terbuka beberapa saat lalu, dengan hidung yang tersambung dengan nasal kanula. Semua orang tersenyum bahagia melihat Bintang yang sudah terbangun.

"Anak aku dimana Bu?" Ujar Bintang, Raga mengelus surai kecoklatan milik Bintang.

Pria itu tersenyum. Senyum lega karna Bintang sudah siuman, suster membawa bayi yang berkelamin laki-laki. Kehadapan kedua suami istri itu. Tidak lama kemudian, Raga langsung mengendong bayi itu dengan senyum bahagia nya, begitupun dengan Bintang.

"Mas aku pegen gendong dede bayinya," lirih Bintang.

Raga langsung mendekati Bintang, Dan langsung mengendongnya. Mereka semua sangat bersyukur, berkat do'a dari dua keluarga Bintang bisa sekuat ini.

"Selamatt Bintang, atas kehadiran anak pertamanya.yey! Akhirnya aku jadi Auntie," jelas Alina, sungguh semua orang tertawa setelah beberapa saat lalu yang menegangkan.

"Makasih banyak, ini berkat do'a kalian semua." Ucap Bintang.

"Selamat ya nak, ayah sangat bangga karna kamu enggak banyak mengeluh."

"Akhirnya saya jadi omah juga,tinggal menunggu Alina ya al." Ucap Bu Zein sembari melirik menantunya itu.

"Makasih Bu, ayah." Jawab Raga.

"Akhirnya saya jadi om."

"Mas Bagas, Alina kalian juga semoga cepat dapat momongan ya, biar keluarga kita semakin ramai," lirih yalirihnya.

Sejak sore hari Bintang sudah pulang dari rumah sakit itu, Raga sendari tadi di rumah membantu Bintang mengerjakan semua pekerjaanya dari mengepel, cuci piring, bahkan mencuci bajunya.

Keluarga nya sangat harmonis bahkan disaat mendapatkan anak laki laki yang diinginkan oleh Raga, setelah menyelesaikan semua tugasnya pria itu langsung duduk disebelah Bintang.

"Kamu mau teh?" Tanya Bintang, kasihan melihat Raga yang terlihat capek.

Ia menggeleng."enggak, aku udah minum. Kamu duduk manis aja ya sayang." Lirih Raga.

"Makasih ya?" Ucap Bintang.

"Makasih untuk apa." Cetusnya.

"Untuk semuanya, kamu udah bantuin aku dari berbagai hal," ungkap Bintang dengan senyum.

BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang