Aku memang manusia yang tidak sempurna, tapii kesempurnaan itu akan ada pada masanya.
Gladys Assyanad.
"Aidren, gak nyangka banget ya kita sejauh ini pacaran," Gladys tersenyum sembari melirik kepada Aidren.Mereka berdua memang sudah lama pacaran, dari sejak pacaran memang tidak pernah berantem yang membuat mereka bertahan sampai saat ini. Tetapi, akhir-akhir ini Aidren lebih banyak diam tidak seperti biasanya.
"Aku tanya kamu, kenapa kamu gak jawab?" imbuh Gladys dengan kecewa.
"Aku lagi mikirin masa depan kita, dimasa depan kita akan punya anak berapa?" tanya Aidren, Gladys dibuat salting oleh lelaki itu.
"Ini baru idren pacar aku."
"Dys." ujar Aidren.
"Iya?" sahutnya.
"Besok aku ada acara keluarga, kamu mau temani aku?" ajak Aidren, perempuan mana yang diajak bertemu keluargannya tidak mau? Ya pasti maulah, Gladys sangat bahagia karna Aidren benar-benar ingin memperkenalkan dirinya dengan keluarganya.
"Kamu ajak aku idren? Aaaaa mauu banget."
Malam sudah larut, sudah cukup lama perjalanan Aidren dari cafe ke rumah Gladys membuat dirinya khawatir Gladys dimarahi oleh keluarganya.
"Sampai ketemu besok, istirahat yang cukup sayang." ia tersenyum kearah Gadis yang selalu ia manjainya.
"Kamu juga istirahat yang cukup, sayang." ucap Gladys.
"Masuk gih, nanti mamah kamu marah." ucap Aidren.
Gladys mendekati telinga Aidren. "Mamah kalo marah-marah udah gak heran," jawab Gladys, Aidren mengusap puncak Kepalanya dan tersenyum.
"Yasudah masuk, kalo ada apa-apa bilang aku ya?"
"Siap pacar Gladys yang ganteng!"
Didalam rumah Gladys sudah disambut dengan pertengkaran kakak dan Mamah Gladys, jujur Gladys ingin sekali pergi dari rumah. Karna mungkin kemarahan mereka akan menjadi masalah besar padanya.
"Mamah, Gladys pulang." ucap Gladys ia bersalaman pada Mamahnya yang masih mengomel pada kakaknya.
"Kamu sama kakak kamu sama aja Gladys! Keluyuran terus malam malam!" sentaknya,
Gladys diam mematung dihadapan mamahnya." Gyzen kerja mah! Mamah gak akan ngerti itu, jangan samakan Gyzen sama Gladys dia keluyuran morotin om-om mungkin." jelas Gyzen sang kakak.
Jujur saja Gladys sangat sakit hati mendengar perkataan Gyzen. "Kak Gyzen! Kakak keterlaluan sama Gladys, Gladys gak mungkin ngelakuin hal bejad seperti itu!" Gladys mengusap air matanya.
"Saya pusing dengan kalian," ujar Mamahnya.
"Mamah yang selalu bikin pusing Gyzen!"
Gladys marah, ia langsung keluar dari rumahnya lagi ia sangat pengap dengan isi rumahnya. Terlalu berat untuk ia jalani.
"Mau kemana lagi jalang!" panggil Gyzen, mamahnya ikut memanggil nama Gladys dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISI
Jugendliteraturdi pertemukan oleh semesta, dan dipisahkan oleh keadaan. Pada akhirnya kita yang menentukan. seorang Gadis yang berparas cantik nan anggun, membuat satu sekolah terpesona padanya. disisi lain ia hanya menyukai satu laki-laki tampan, bahkan sangat d...