HAPPY READING.
Perdebatan Bintang dan Bagas itu masih berlanjut, tapi Bintang tetap memilih untuk pulang dan berpamitan pada ibu sambungnya Bagas.
"Ibu Bintang ijin pulang dulu ya, Maaf udah ngebuat kekacauan disini." Ujar Bintang dengan berat Hati, ibu mengangguk memaklumi hal seperti ini.
Setelah itu Bintang pergi tanpa diantar oleh Bagas karna Ia tidak Mau jika keadaan seperti ini membuat dirinya semakin malu. Bintang masih berjalan di jalanan yang cukup sepi ini membuat nya semakin takut, kenapa sejak tadi tidak menerima ajakan Bagas saja.
"Jalannya serem banget, jadi takut." Ujar Bintang ia melirik Sana sini sungguh tidak ada satu orang pun yang lewat dijalan ini.
Jam menandakan pukul 21:00 Bagas masih memarahi Adiknya Ia memang terlalu menganggap hal tadi itu sepele. " kamu kenapa kayak gitu ga! Saya sudah bilang jangan ngomong macem-macem." Jelas Bagas Ia sangat marah.
"Kamu kalo gak suka sama pacar Saya jangan kayak gitu, kamu bisa bilang ke Saya dulu."
Raga masih tetap diam, Alina masih berada disebelah Raga agar Raga tidak terbawa suasana emosional.
"Gue hanya mengunggkapkan fakta." Cetus Raga.
Bagas terus menelpon Bintang jujur tidak ada jawaban sama sekali, pesannya tidak dibalas padahal ini sudah larut malam.
"Saya gak akan diam, kalo ada apa apa sama Bintang itu salah kamu Ga." Sentak Bagas, tidak biasanya Ia membentak Raga sekeras ini.
Bagas langsung pergi untuk mencari Bintang, jujur perasaannya sangat tidak enak. Malam malam seperti ini tidak mungkin ada taxi ataupun gojek. Apa mungkin jika Bintang jalan kaki.
Raga Baru saja akan pergi ke kamarnya.ponselnya bergetar, membuat nya harus mengurungkan niat pergi kekamar dan membuka ponselnya.
Aidren: Raga.
RagaDeandra: apa?
Aidren: jemput Bintang dijalan kemanggi, disana gak ada siapa siapa dia ketakutan.
RagaDeandra: urusannya sama gue apa? Dia cewek sodara gue kan
Aidren: lo gak Mau ingat sama masalalu lo yang belum selesai?! Cepetan ini kesempatan lo.
Mata Raga membulat, apa yang dimaksud Aidren ada benar nya juga. Aidren pasti tahu satu hall tentang Raga dan Bintang, dengan tergesa gesa Raga langsung memakai jaket jeans hitam di kamarnya kemudian kembali kebawah.
RagaDeandra: suruh cewek itu tunggu, gue segera jemput. Jangan kemana-mana.
Kenyataanya rasa ingin tahu Raga pada Bintang semakin besar. Bahkan lebih besar dari pada ke Alina. Walaupun suasana nya saat bersama Bintang Sering terombang ambing.
Raga bergerak untuk melajukan motor. Jujur saja, Ia tidak tenang saat mendapat pesannya dari Aidren temannya itu.Bintang dijalan cukup menutup telinga, suara suara hewan bahkan sunyi membuat Bintang nyaris ketakutan. Setelah mengirim pesannya pada Aidren Ia belum kunjung datang. Bahkan belum menjawab pesannya itu. Jujur Bintang ingin meminta tolong pada siapa?
Saat itu Bintang membuka ponselnya sempat ingin menelpon Bagas, tetapi handphone nya mati. tetapi, seseorang menghampiri Bintang. Membuat Bintang semakin ketakutan.
"Neng, Mau pulang ya? Abang anterin mau." Ucap pria itu, Bintang sama sekali tidak mengenali laki-laki dihadapannya Ia harus apa. Sepertinya dia bukan orang Baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISI
Teen Fictiondi pertemukan oleh semesta, dan dipisahkan oleh keadaan. Pada akhirnya kita yang menentukan. seorang Gadis yang berparas cantik nan anggun, membuat satu sekolah terpesona padanya. disisi lain ia hanya menyukai satu laki-laki tampan, bahkan sangat d...