HAPPY READING.
Alina terus memegang tangan Bintang. Sejak awal keluarga Besar Bagas datang. Dan jika ada yang bertanya kenapa Bintang bersama Alina? Karna Alina tidak ada keluarga selain om nya Ayah dan ibunya tidak diketahui.
Kini acara sudah dibuka oleh MC yang sudah disiapkan oleh pihak WO,genggaman tangan Alina masih tidak lepas dari Bintang. Alina, Bintang dan omnya Alina duduk berhadapan dengan keluarga Besar Bagas. Dibatasi dengan sebuah meja kecil yang ada dihadapan Alina. Ia duduk diapit Raga dan Bintang.
"MC nya tauu banget tentang aku sama Bagas By," Bisik Alina pada Bintang ketika mendengar MC menceritakan awal Alina dan Bagas bertemu dan bisa pacaran.
"Ya karna MC tanya-tanya sama Mas Bagas Al." lirih Bintang.
"Seru banget ceritanya, malah ada yang ditambah tambahin By, Aku jadi malu." Alina terus berbicara tanpa henti. Membuat Bintang harus menyudahi ucapan Alina ia akan semakin bertanya tanya.
"Siapa yang bikin cerita buat MC nya, sampe ngarangnya kejauhan." celetuk Alina.
"Ini ide om kenapa memangnya?"sambar Pak Lional om Alina, yang mendengar percakapan Ponakannya dengan Bintang.
Alina langsung bungkam,namun sesaat kemudian berkata."gak apa-apa Om, keren!" ujarnya sembari mengacungkan ibu jari.
"Selanjutnya saya mau tanya nih," ujar MC dengan senyum yang mengembang. " Mas Bagas ada maksud apasih sampai bawa keluarga besarnya kesini?" Tanya MC, sudah tau mau melamar Alina masih aja bertanya.
Panjang lebar dan agak berbelit dan banyak basa-basi, tapi sudah begitu seharusnya. Akan sangat tidak sopan jika langsung mengutarakan maksud. Hingga sebuah kalimat diucapkan membuat pasang mata bertuju pada Alina.
"Jadi gimana, Alina bersedia menerima pinangan anak kami, Bagas."
Pertanyaan ini sukses membuat jantung Alina berjalan tidak lancar, organ dalam itu berdegup dengan kencang. Ia melirik kearah Bagas, ia malah tersenyum dan masih belum menjawab pertanyaan itu.
"Dijaw
ab dong Lin," bisik Om Lional.Alina tereksiap."eh?" ia melirik kearah kanan dan terdapat Bintang ia bertanya kepadanya. "Aku harus jawab apa By?" Bintang justru menepuk jidatnua sendiri.
"Ya kamu jawab apa aja Al, aku gak tau kan kamu yang dilamar. Aku udah ada Raga." ucap Bintang langsung mendekati Raga.
Benar benar Alina kali ini Ciut! Dari awal Alina sudah bucin, giliran dipinang gugupnya minta ampun.
"Ayo Alina dijawab." ucapnya.
Sungguh MC nya maksa Alina terus, memangnya tidak bisa jika tidak dijawab. Alina kaget bukan main, ia mengerjap saat mengenggam mic itu.
"Gimana, Alina? Diterima atau tidak?" perwakilan keluarga Bagas bertanya lagi.
Alina tersenyum, dan mengangguk. Jika seperti itu jawabanya berarti iya.
"Jadi jawabanya iya?" tanya MC.
Alina mengangguk lagi."aku ngangguk berarti iya, tapi pengen bilang iya keburu gugup kak!" ujar Alina pada MC.
Dan sontak jawaban itu membuat semua orang tertawa, aula hotel ini kini penuh oleh riuh tawa keluarga besar Bagas dan Alina.semua orang tertawa,Bahkan MC tak sanggup menahan senyum gelinya.
Alina bungkam dan meremas micnya dengan kuat, sepertinya kata-katanya tadi salah, Alina sekarang melirik kearah Raga mantan pacarnya. "Ga, ada yang salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISI
Teen Fictiondi pertemukan oleh semesta, dan dipisahkan oleh keadaan. Pada akhirnya kita yang menentukan. seorang Gadis yang berparas cantik nan anggun, membuat satu sekolah terpesona padanya. disisi lain ia hanya menyukai satu laki-laki tampan, bahkan sangat d...