HAPPY READING.
Sebelum photoshootnya dimulai, Bintang dan Raga langsung menjemput Gladys karna is meminta menjemputnya semalam.
Di Rumah Gladys sepi tidak ada satupun orang yang melewati arah rumahnya, bahkan Raga mencoba untuk mengetuk pintunya agar ada sahutan. Tapi, setelah beberapa lama ditunggu itu masih belum.
Setelah menunggu sedikit lama, Gladys membuka pintu Rumahnya sembari menunduk malu. Karna ada beberapa goresan di wajahnya.
"Gladys, Gladys gakpapa?" tanya Bintang yang sendiri tadi panik.
Kemudian Bintang mengangkat dagu Gladys, jujur saja Raga dan Bintang sangat kaget. Karna ada beberapa bekas pukulan di wajahnya. Gladys kembali menangis setelah diam sejak beberapa menit lalu.
"Mamah lo, sama kakak lo jahat banget dys, mereka harus dilaporin ke polisi." ucap Raga.
"Enggak, aku gak mau mamah di penjara," ujar Gladys, mengelak perkataan Raga.
"Kenapa? Itu namanya penyiksaan nanti lo terus menerus gitu."
"Iya dys benar kata Raga, kita harus lapor ke polisi."
"Enggak mamah sama kak gyzen sayang sama gue, pantas mereka marah, " lirih Gladys.
Mereka pun pasrah dengan apa yang diminta Gladys, Gladys meminta Bintang untuk membawanya pergi hari ini karna sangat bosan di rumah, setiap hari tidak ada kata damai. Ia merasa tidak hidup di lingkungan yang membuatnya tenang.
Bagaimanapun keadaan di rumahnya yang tidak Ramah, tapi Gladys tetap bersyukur karna masih bisa diberi hidup bahkan masih bersama keluarga yang walaupun ayahnya tidak kunjung pulang sejak Gladys masuk sma.
Sekarang Bintang membawa Gladys kedalam mobil Raga, ia membawanya ke tempat pothosootnya. karna disana ayah Bintang, Bu Zein dan Bagas sudah ada ditempat untuk melihat pothosoot anak anaknya.
"Kamu udah makan dys?" tanya Bintang.
Ia menggeleng. "Aku gak dikasih makan sama Mamah," Gladys menunduk.
"Nanti disana kita makan bareng ya?"
Gladys hanya mengangguk.
Raga memarkirkan mobilnya di halaman tempat pothosoot. Kemudian ia mengajak Bintang dan Gladys masuk. Semua orang sudah menunggu Keduanya memang lama.
"Kamu kemana saja ga?" tanya Bagas.
"Kalian habis dari mana, photografernya sudah nunggu dari tadi,"
"Tadi kita habis jemput Gladys Bu."
"Gladys sini," panggil Bintang.
"Wajah Gladys kenapa?" ayah Hardi bertanya.
"Enggak papa om, semalem Gladys jalan terus jatoh ke aspal." ucap Gladys bohong.
Bintang Raga sudah bersiap siap untuk melakukan photoshoot. Semua keluarganya duduk melihat ekspresi Bintang yang cukup kaku. Begitupun dengan yang Memotret nya.
"Mas coba lihat mbaknya, terus mbak nya lihat masnya ya," pinta potografer. Kemudian ia mencoba memotret nya. "Bagus." ucapnya.
Bintang cukup malu karna melihat wajah Raga yang cukup tampan melihat kearahnya. Bintang sangat salting sekarang!
KAMU SEDANG MEMBACA
BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISI
Teen Fictiondi pertemukan oleh semesta, dan dipisahkan oleh keadaan. Pada akhirnya kita yang menentukan. seorang Gadis yang berparas cantik nan anggun, membuat satu sekolah terpesona padanya. disisi lain ia hanya menyukai satu laki-laki tampan, bahkan sangat d...