kepergian.

20 20 67
                                    

Hidup aku itu terlalu banyak masalah, entah tentang kepergian Bahkan kehilangan, tapi dengan segampang itu kamu datang dan seperti tidak mengetahui apapun.






HAPPY READING.




Bintang begitupun Helena sudah berada di Untirta, mereka sedang mencari keberadaan Teman teman yang lainnya. Di taman, dan di beberapa koridor ia sama sekali tidak menemukan nya.

"Si Lisa kemana sih!" kesal Helena yang sejak tadi mengoceh.

"Sabar Hel, jangan erosi." Bintang sangat garing.

Tiba-tiba seorang Gadis Cantik datang menghampiri Bintang dan Helena ia tersenyum seperti sudah kenal satu sama lain.

"Bintang, Helen. " teriak gadis itu, ia berjalan menuju keduanya. Bintang menoleh kepada gadis itu.


"Eh gladys, apakabar?" tanya Bintang kemudian tersenyum manis. Begitu pun dengan Helena.

"Gue baik Bi, lo gimana?"

"Lo gak bareng Aidren dys?"

Ia menggeleng. " Idren lagi sibuk skripsi Hel, aku aja jarang ketemu." Helena mengangguk  mengerti. Ia kemudian berjalan bersama menuju kelasnya.



Mereka bertiga berjalan, dan saling mengobrol dengan arahan yang cukup membuat mereka tertawa. Tapi. Di sisi lain Lisa berjalan kearah Bintang. Dengan wajah yang kurang baik.


"Eh Lisa? Gak bareng Angga." tanya Helena pelan.

Kemudian Lisa tidak menjawab. Ia mendekatkan wajahnya pada telinga Helena. "Ngapain sih lo berdua bareng sama gladys?" bisiknya membuat Helena dan Bintang menggeleng ditambah gladys yang hanya diam saja.

Ia berhenti dan menjawab ucapan Lisa. "Lo jangan gitu lah sama gladys! Punya masalah apasih lo sama dia." Bisik Helena sangat gemas pada Lisa.


Mereka sudah masuk di dalam kelas, dosen hari ini adalah RagaDeandra. Jujur Bintang sangat waswas setiap bertemu Raga. Karna rasa takut dan kecewanya itu sudah bermunculan. Seperti biasa ia mengajar.



Tetapi dengan tiba-tiba ada yang datang. "Permisi, pak Raga. Saya disuruh manggil Bintang sama Miss Ersa." lirih nya.


Bintang sudah keluar menjauh dan bertindak saat keluar dari ruangan yang ada Raganya, menurut Raga, Bintang itu cukup sulit untuk ia kenal. Namun ia tahu bahwa Bintang seperti itu karena ia punya alasannya tersendiri. Iya Bisa menilai. Perempuan seperti Bintang hanya bisa luluh dengan orang yang ia sukai. Dan ia tidak tahu bahwa yang sedang Bintang sukai Adalah dirinya.

Setelah Bintang sampai di Ruangan Mis Ersa
ia dipanggil olehnya. " Bintang! " Mis Ersa berteriak menghampiri Bintang, lalu memberikan ponsel padanya. Jujur Bintang bingung.

"Nih, ibu kamu ingin berbicara sama kamu. Kamu duduk dulu ya Bintang, di kursi. " Bintang baru mengerti dan kaget. Karna ia mendapat telpon dari kampusnya.

"Halo Bunda? "

"....."

"Iya Bunda makasihh ya, Bunda jangan lupa makan disana. Bunda pasti bisa pulang cepat. "

"Bunda mau pulang Bintang."

"Iyaa Bunda nanti ya? Tunggu Bintang pulang dari kuliahan."

"Bunda? Bunda bisa kasih handphone nya ke Bagas?"

"Halo Bintang? "

"Agas, tolong jagain Bunda ya. nanti aku pulang dari kampus lansung kerumah sakit."

BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang