Tau Usai.

30 22 0
                                    

Asslamualiakum teman-teman, aku Mau minta saran ke kalian, untuk selalu mengkritik cerita ku. Jika Ada salah dalam penulisan kata atau tanda apapun itu. Agar aku merasa tenang Dan Kalian pun senang membaca cerita ku.

Aku sangat ber terimakasih kepada Allah SWT, Dan teman-teman semua yang udah dukung baca cerita ku sampe  saat ini <3 kalian memang the best...

Tetap jaga kesehatan, Dan jaga jarak karna dunia lagi gak baik baik aja:) selalu cuci tangan memakai masker saat hendak keluarganya karna kesehatan kalian itu lebih penting ya!

Dan aku mau ngucapin HAPPY NEW YEAR SEMUANYA!

Stay safe stay healthy.

Terkadang Kepergian memanglah sangat menyakitkan kenapa aku yang harus bertahan hidup?

~bintangEmaliaS~


HAPPY READING.

"Gue pulang, jagain Bintang. gue gak bisa nyusul kerumahnya. Salamin dari gue kalo Bintang udah siuman, dan gue juga dikasih amanah sama Bang Satya jangan kasih tau Bintang kalo dia udah meninggal. gue juga berat sih nyampein amanat ginian, kasih tau aja ada kuliah dadakan diluar negeri," jelas Raga lalu pergi dengan wajah kecewanya.

"Loh jadi kita harus boong dong sama Bintang, kalo dia curiga gimana?" tanya Lisa membuat temanya ikut-ikutan bingung.

"Ya juga sih, ya gak bakalan curiga lah bego! asal jangan ember mulut Lo, biasanya ember terus Lis," ujar Helena. Mau saja dibego-begoin Lisa.

"Bang Raga nape ya? kok gelisah gitu mukanya," penasaran Raisa semakin menjadi.

"Kek nya ada masalah deh sama keluarga Bintang," cetus Lisa.

"Jan soudzon ah lu pada!" ujar Helena dan langsung memasuki ruangan Bintang.

Mereka saat itu ikut pergi kerumah Bintang bersama orangtuanya Bintang, saat dirumah Bintang sudah dibaringkan di kamarnya. ditemani oleh teman teman nya dan Wulan berada di ruang tamu, tiba-tiba saja dokter Bagas datang untuk memeriksa kondisi Bintang.

"Loh dokter kesini?" tanya pak Hardi dan dibalas senyuman manisnya."Iya pak, saya ingin memeriksa kondisi Bintang, dan ada hal yang ingin saya sampaikan." ucap dokter Bagas.

"Hal apa dok, silahkan duduk," Pinta Wulan dengan ragu.

"Sebelum operasi Satya berlangsung, ia sempat menitipkan amanah," ujar dokter Bagas, dan memberikan secerbik surat berwarna merah.

"Surat, apa isi surat ini?" ragu Wulan sempat meneteskan air mata dan membuka surat itu.

From:satyaGanteng

To:BundaWulan Sayang dan ayah Hardi tersayang

Halo bunda ayah apakabar?  pasti baik dan harus baik hhe, Satya bakalan Rindu Bunda dan bakalan nunggu Bunda di surga nanti. maaf Satya secepat ini pulang sama tuhan Satya.

Tetep sayang anak anak bunda ya Bun, dan selalu sayang Bintang dia adik kesayangan Satya loh. jangan pernah tinggalin Bintang kayak dulu lagi ya!

BintangRaga [SELESAI] Tahap REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang