Pagi-pagi sekali sebelum matahari memancarkan sinarnya, Ataya meninggalkan rumah sakit tempatnya bermalam semalam. Valiant pulang hari ini, dia hanya pingsan karena trauma bukan keracunan.
Karena jadwal kuliah Ataya sangat padat, membuat dia harus pintar-pintar membagi waktu. Apalagi, dengan adanya ancaman baru dari Valiant yang menambah beban hidupnya.
Selepas kembali ke kost, Ataya langsung saja menujuh ke kampus.
"Laporan lo udah selesai?" tanya Jack pada Ataya.
"Hah?! Emang ada?" Ataya tidak ingat sama sekali, banyak hal yang dia lakukan sampai sulit mengingat semuanya.
"Ada bego! Laporan dari Bu Anggun!" ujar Sisi kesal.
Laporan. Laporan dari Bu Anggun, itu sama saja mencari mati. Pasalnya, Bu Anggun sama sekali tidak menyukai Ataya.
"Mampus gue, belum.." lirih Ataya mulai khawatir.
"Bener-bener ni anak, emang lo habis ngapain sampai lupa?!" Jack mulai penasaran dengan Ataya yang selalu menghilang dan muncul tiba-tiba.
"Ngerawat bayi gue," jawab Ataya asal tanpa memperdulikan rahang kedua temannya hampir jatuh saking kagetnya.
"B-bayi?!"
"Lo kapan lo ngelahirin?!"
Jack dan Sisi tidak bisa berkata-kata. Ataya yang polos katanya, pacaran saja tidak pernah, deket sama cowok mau tapi, pertanyaannya cowoknya itu mau atau tidak? Intinya sangat tidak mungkin!
"Bayi gede!" gerutu Ataya kesal membayangkan bagaimana Valiant meminta bantuan padanya seperti anak bayi.
Ataya saya mau pipis.
Ataya infus saya berdarah.
Ataya lap badan saya, panas.
Ataya kaki saya keram.
Ataya dan Ataya. Valiant membuat Ataya gila. Jujur, Ataya menyesal masuk ke dalam kehidupan Valiant. Terakhir kali ini Ataya menemui Valiant, selebihnya tidak akan mau kecuali benar-benar penting.
"Maksud lo gimana?" Sisi melirik sekitarnya. Untungnya semua sibuk dengan urusan masing-masing.
"Hm, lo hamil sama siapa? Kita kok nggak tau?" Jack memelankan suaranya takut ada yang mendengar percakapan di antara mereka.
"Bukan! Pak Valiant, maksud gue--"
"Apa?! Pak Valiant hamilin lo?" Kaget Jack sampai lupa suaranya harus di kontrol dengan baik.
"Sssstt! Bego. Jangan ngomong sembarangan. Gue kagak hamil, lo tau 'kan, Pak Valiant selalu cari masalah sama gue?" Ataya nampak serius menceritakan apa yang di alaminya.
"Perasaan lo yang cari masalah," celetuk Sisi.
"Ah, dia yang mulai!" kata Ataya tak terima.
Diam-diam di balik pembicaraan mereka yang rada tidak bermutu, ada orang yang lebih tidak bermutu mendengarnya, siapa lagi kalau bukan Biduan Dangdut-- Bella.
***
Di ruangan dengan aura tajam yang amat di takuti oleh mahasiswa-mahasiswi Master Law, tempat dimana Dosen Killer mereka malah tersenyum menatap layar komputernya.
Valiant membuka data-data di komputernya hingga tertuju pada satu nama yang menarik perhatiannya.
Hingga Valiant membuka biodata Ataya.
Ataya Sea
Nama yang selalu mengganggu pikirannya akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMBEL KAMPUS (END)
Storie d'amoreHanya kisah absurd dari anak yatim piatu angkatan 2015, yang selalu terkena kesialan dalam hidupnya. ®Dont Copy My Story'