Akibat membolos di jam pertama, Ataya terpaksa menerima hukuman dari Dosennya-- Bu Anggun. Padahal, Jack dan Sisi sudah meminta izin, bahwa Ataya tengah sakit. Tapi, sayang, Dosen yang satu ini memang mirip dengan adiknya.
"Kamu pikir saya percaya begitu saja, hah?"
Di sini Ataya dan Bu Anggun sekarang. Berdiri di depan dan di tatap semua mahasiswa-mahasiswi dalam kelasnya.
"Tapi, saya beneran jatuh, Bu. Ini bibir saya sampai luka," jelas Ataya beberapa kali.
Namun, begitu Ataya tetap tau, Bu Anggun akan selalu mencari cara agar Ataya terkena hukuman.
"Bisa saja kamu memang sengaja menghindari di kelas saya!" tuduhnya semena-mena.
Ataya sudah muak, kakinya keram karena berdiri terlalu lama. Memangnya siapa Dosen ini, berani sekali dia memarahi Ataya.
"Terserah! Kalau mau hukum, bilang langsung. Jangan pakai acara ngomong panjang lebar, cari kesalahan saya sampai ujung kuku," kata Ataya dengan nada kesalnya.
Wajah Bu Anggun memerah menahan marah, terlebih saat semua teman-teman kelas Ataya mulai berbisik.
"Kamu, yah! Sadar diri anak beasiswa, sewaktu-waktu kamu bisa angkat kaki dari sini!" marah Bu Anggun.
"Ibu juga seharusnya sadar sebagai Dosen P.E.N.G.G.A.N.T.I, seharusnya posisi Ibu sekarang tidak terlalu membahayakan saya," balas Ataya.
Kelas semakin ricuh, mulai dari teman-teman mereka yang sengaja merekam aksi adu mulut itu untuk di masukkan ke instastory, bahkan ada yang melakukan siaran langsung.
"Ataya!" bentak Bu Anggun keras sambil mengangkat tangannya siap untuk menampar mahasiswi kurang ajar di depannya.
"Kenapa? Ibu mau tampar? Silahkan, nih saya kasih pipi saya." Ataya menepuk-nepuk pipinya, siap menerima tamparan dari Bu Anggun. Seperti biasa, tamparan hanya hal kecil untuk Ataya yang jago main tonjok-tonjokan.
Sebenarnya ini bukan kesalahan Ataya, andai saja Valiant tidak menahannya lebih lama di dalam UKS, dia bisa segera masuk ke dalam kelas saat Bu Anggun mengajar. Namun, sayang seribu sayang, Valiant malah menahannya.
Melihat Bu Anggun yang terdiam dengan tangan masih terangkat, Ataya mendekati dan mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu.
"Saya lambat masuk ke dalam kelas Ibu.. karena di tahan, Pak Valiant. Tentu Ibu udah tau dari Bella, mengenai hubungan saya dan Dosen tampan itu," bisik Ataya.
Ataya tidak pernah mau mengaku atas hubungan mereka. Yah, karena mereka sebenarnya tidak punya hubungan apa-apa.
Merasa semakin di remehkan, Bu Anggun mencoba memutar otak lagi. Hukuman untuk Ataya harus tetap berjalan sesuai keinginannya.
"Tetap saja, kamu absen dari jam pelajaran saya. Kamu harus terima hukumannya," kata Bu Anggun setelah menirukan tangannya.
"Oke."
Hukuman jenis apapun akan Ataya terima, hukuman berat dari Tuhan pun Ataya pernah merasakan dalam hidupnya, jadi sangat mudah melewati hukuman lain.
"Saya mau kamu teliti semua materi dari mapel yang saya pegang, kemudian print hasilnya dan malam ini saya tunggu di rumah!" putus Bu Anggun tak tanggung-tanggung.
Ataya sempat terdiam, hukumannya ternyata lumayan sulit. Pasalnya, Bu Anggun memegang mapel System programming dan Ataya sedikit kesulitan di bagian itu.
"Oke, malam ini saya kumpul di rumah Bu Anggun." Ataya menerimanya, mana mungkin Ataya mengalah dengan mudah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMBEL KAMPUS (END)
RomanceHanya kisah absurd dari anak yatim piatu angkatan 2015, yang selalu terkena kesialan dalam hidupnya. ®Dont Copy My Story'