Selamat membaca
,,,_______________________,,,Gracia Pov
Aku tersenyum manis saat melihat Bu Shani tengah asik menyantap makanannya.
Aku berjalan menghampirinya, duduk dihadapannya.
Dia terlihat begitu terkejut saat melihat keberadaanku.
Aku meletakkan daguku tanganku sendiri sambil menatap ke arahnya yang terlihat acuh setelah tadi menatapku.
"Bisa nggak sih gausah natap saya kayak gitu?" gertaknya mengagetkanku.
"Nggak bisa Bu, soalnya ibu terlalu cantik untuk dilewatkan" jawabku sambil senyum-senyum.
Bu Shani menghembuskan nafas lelahnya lalu menyantap makanannya lagi tanpa memperdulikan keberadaanku.
"Bu Shani mau nggak jadi pacar saya??" tanyaku sambil menggigit bibir bawahku sengaja menggodanya.
Dia hanya menatapku sekilas lalu kembali menyantap makanannya tanpa menjawab apapun.
"Cantik banget sih bu, boleh megang pipi ibu nggak sih??" tanyaku lagi yang langsung menadapat pelototan mata darinya.
"Ibu jutek banget sih bu, sekalinya nggak jutek pasti marah-marah terus nyeramahin saya" lanjutku sambil memonyongkan bibir.
Dia masih saja diam tanpa menanggapi ucapanku.
"Bu saya gapapa kok sama yang lebih tua" ujarku menahan kekehan.
Dia langsung menegakkan pandangannya, menatapku dengan tatapan tajam.
"Saya nggak suka sama anak ingusan kayak kamu" jawabnya dingin.
"Saya udah gede bu, saya udah SMA" jelasku.
"Belum punya KTP kan?berarti belum cukup umur buat pacar-pacaran, kamu tuh harusnya fokus belajar bukan malah main-main kayak gini" ceramahnya seperti biasa.
"Saya nggak main-main Bu, saya beneran cinta sama ibu!!" jawabku tegas.
"Kamu aja make lipstik masih belepotan, gausah sok-sokan bahas soal cinta, karna kamu nggak bakal ngerti" ucapnya menusuk hatiku.
"Lipstik sama cinta itu nggak ada kaitannya Bu" balasku membuatnya terdiam.
"Nanti pulang bareng saya ya bu" pintaku lembut.
"Saya dijemput"
"Sama siapa??"
"Temen"
"Emang ibu punya temen?galak banget emang ada yang mau jadi temen ibu??" tanyaku tanpa rasa takut.
"Saya nggak galak kalo sama orang yang tepat dan nggak neko-neko. Dan kamu stop deh minta saya buat pulang bareng kamu, saya nggak mau nanti orang-orang pada salah paham"
"Tapi saya kan mau nganterin Bu Shani, saya udah batalin janji saya buat nganterin Anin demi nganterin ibu padahal" kataku dengan wajah memelas.
"Ya itu derita kamu" balasnya tanpa rasa kasihan.
Aku mengerucutkan bibirku, menatap matanya dengan tatapan memohon.
"Iyaa okeee saya mau, tapi setelah itu tolong jangan paksa saya lagi buat pulang bareng kamu" jawabnya yang seketika membuatku berteriak saking senangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Teacher to Wife
Random"Aku menutup lembar kisahku bersamamu, kita tak akan pernah menjadi kita lagi, aku yang kini menemukan bahagiaku, begitupun kamu. Senang rasanya bisa mengenalmu, mengabadikanmu dalam kisah kita dalam cerita ini. Terimakasih, karna kepergianmu kini a...