Chapter 40

8.9K 608 144
                                    


Ciee yang kangen 👀
Iya" ini update lagi kok😊

Warning 16++

Udah mau update sejak lama tapi selalu lupa wkwkw, maaf ya🤍
























Selamat membaca
,,,_______________________,,,

































Author POV

Shani duduk di tepi ranjang, pikirannya mengawang menunggu Gracia yang tak kunjung pulang.

Rasa cemas menghampiri dirinya saat ini, tak mau ambil pusing dia pun memilih untuk pergi keluar rumah.

Dengan tongkat panjangnya dia berjalan ke luar rumah dan menunggu sebuah taksi.

Dengan keterbatasannya dia sama sekali tak ingin diremehkan atau dikasihani oleh siapapun.

Melihat kondisi Shani yang buta sang sopir pun membantu menuntun Shani masuk kedalam mobil.

"Mau dianter kemana mba?" tanya sang supir saat sudah berada dibalik kemudi.

Shani berfikir sejenak, memikirkan sebuah tempat yang biasanya sering di kunjungi Gracia.

Ini sudah masuk malam hari, Gracia biasanya akan cenderung memilih tempat-tempat yang sepi dimalam hari.

"Ke Taman Cendana ya pak" pinta Shani.

Setelah beberapa saat Shani pun sampai di Taman Cendana, dibantu sang supir dia keluar dari dalam mobil dan memberikan fee pada supir tersebut.

"Kembali 50 RB ya mba" tutur sang supir jujur, dia merasa kasian dengan kondisi Shani saat ini.

Perempuan berparas cantik dan terbilang masih muda harus kehilangan penglihatannya.

"Makasih ya pak" ucap Shani sembari memberikan senyum manisnya.

"Hati-hati ya mbak" nasehat sang supir sebelum meninggalkan Shani di tempat itu sendirian.

Taman itu memang terbilang sepi, jika ada orang pun hanya beberapa saja, dan kebanyakan yang datang adalah kaula muda yang ingin berpacaran atau berduaan.

Shani mulai berjalan menggunakan tongkatnya, berjalan menggunakan instingnya, memekakan indera pendengar dan perabanya saat ini.

"Kamu dimana Ge?kamu ga berniat buat ninggalin aku kan?" lirih Shani sambil terus berjalan perlahan.

Disisi lain Gracia berjalan bersama Chelsea, dengan posesifnya Chelsea menggandeng lengan Gracia.

"Kenapa kita kesini?" tanya Chelsea penasaran karna Gracia malah membawanya ke sebuah taman, padahal dia ingin mengajak Gracia ke sebuah club malam.

"Aku ga nyuruh buat kamu ikut aku kesini" jelas Gracia tegas.

Chelsea memanyunkan bibirnya, dia merasa begitu kesal terhadap respon Gracia saat ini.

Gracia tak memperdulikan apa yang Chelsea lakukan, karna dia merasa sudah memenuhi semua keinginan Chelsea sejak sore tadi.

Mata Gracia memicing saat melihat sosok yang sangat dia kenali berjalan ke arahnya menggunakan tongkat.

"Kak Shani"lirih Gracia membuat Chelsea ikut melihat ke arah depan, ke arah pandang yang sedang Gracia tuju saat ini.

Gracia langsung melepaskan tangan Chelsea yang menggandeng lengan yang, dia berlari ke arah Shani.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang