Selamat membaca
,,,_______________________,,,Author Pov
Segerombolan siswi tengah berlari mengitari lapangan sekolah.
Mereka adalah The Angel's, sebuah geng beranggota empat orang yang diketuai oleh Shania Gracia.
Geng penguasa sekolah, suka semena-mena dan melanggar aturan.
Sisca, Okta, dan Desy merupakan anggota dari The Angel's.
Mereka berempat tengah mengitari lapangan karna sedang menjalankan hukuman, hukuman karna datang terlambat ke sekolahan.
"Gara-gara lo nih Gre kita jadi dihukum kayak gini, luntur dah nih bedak mahal gue" ujar Sisca sewot.
"Iya anjir, bangke bener lu Gre!sengaja kan lu nyetir mobil pelan kek keong?biar bisa dihukum sama Bu Indira kan lu?" sahut Desy.
Okta hanya mengangguk menanggapi omongan kedua sahabatnya, sedangkan Gracia dia terlihat begitu acuh dan memilih terus berlari menjalankan hukuman tersebut.
Putaran demi putaran mereka lalui, sampai akhirnya guru yang memberi hukuman mereka berempat datang.
Gracia yang melihat itu pun mengembangkan senyumnya, dia refleks membenarkan rambutnya yang berantakan akibat berlari.
Nafas Gracia masih terengah-engah namun ekspresinya menunjukkan bahwa dia sedang baik-baik saja.
"Saya paling nggak suka di jam pelajaran saya ada yang terlambat, saya sudah bilang itu berulang kali ke kalian berempat!tapi lagi dan lagi kalian melanggarnya" ucap guru berwajah oriental tersebut.
Gracia yang dimarahi seperti itu malah tersenyum, membuat ketiga sahabatnya menganga seolah tak percaya.
"Maaf ya bu, habisnya ibu nggak telfon buat bangunin saya sih, jadinya saya telat kan hari ini" jawab Gracia sambil senyum-senyum menatap guru yang ada dihadapannya itu.
Sang guru mendesah pasrah, dia memijit kepalanya menggunakan jarinya sendiri karna merasa pening.
"Kita tuh berangkat udah dari jam enam pagi bu, tapi Gracia tuh sengaja banget bawa mobil pelan-pelan kek keong" sahut Desy menjelaskan kejadian yang sebenernya.
"Benar begitu Gracia?" tanya Shani menatap mata Gracia mencoba melihat kejujuran disana.
Bukannya menjawab Gracia malah salah tingkah karna ditatap oleh gurunya seintens ini.
"Saya sedang bertanya sama kamu Shania Gracia!" teriak Shani membuat Gracia seketika berhenti tersenyum.
"Iya bu" jawab Gracia jujur tanpa takut jika akan dimarahi nantinya.
"Oke kalo gitu kalian bertiga boleh masuk ke kelas lebih dulu, sedangkan kamu..." Shani menatap ke arah Gracia tajam. "Tetap disini" perintah Shani pada murid-muridnya itu.
Mendengar perintah dari Shani, mereka bertiga pun pergi meninggalkan lapangan kecuali Gracia.
"Kita duluan sob" pamit Sisca menepuk pundak Gracia.
"Duluan bro" pamit Desy.
"Duluan babe" pamit Okta sambil mengelus pipi Gracia sekilas, Gracia tersenyum tipis sebagai tanda terimakasih.
Kini tinggal Gracia dan Shani berdua di tengah lapangan.
Shani berkacak pinggang sambil menatap tajam ke arah muridnya itu, murid yang sudah tiga bulan ini dia ajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Teacher to Wife
Aléatoire"Aku menutup lembar kisahku bersamamu, kita tak akan pernah menjadi kita lagi, aku yang kini menemukan bahagiaku, begitupun kamu. Senang rasanya bisa mengenalmu, mengabadikanmu dalam kisah kita dalam cerita ini. Terimakasih, karna kepergianmu kini a...